Detail Karya Ilmiah
-
Optimasi Penguapan Air Laut Tua Pada Rumah KacaPenulis : Alvian Ainun FajrihDosen Pembimbing I : Hairil Budiarto, S.T., M.T.Dosen Pembimbing II :Faikul Umam, S.Kom., M.T.Abstraksi
Pembuatan garam di Madura umumnya dilakukan dengan cara pemanasan air laut menggunakan sinar matahari. Proses itu mulai dari menampung air laut pada sebuah tambak kemudian diendapkan selama 2 minggu agar menjadi air laut tua yang siap dipanaskan dibawah sinar matahari untuk menjadi kristal garam dari air laut tua memerlukan waktu 2 minggu. Pada produksi garam tidak dapat dilakukan saat musim hujan karena akan mengakibatkan hasil garam menurun drastis. Pada penelitian ini akan dibuat rumah kaca untuk proses kristalisasi garam yang bekerja secara otomatis. Rumah kaca pada kristalisasi garam ini berbentuk prisma agar pemanasan lebih optimal dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban dan AC light dimmer kemudian menggunakan tubular heater untuk memanaskan air laut tua pada rumah kaca, ketika suhu dan kelembapan tinggi maka exhausht fan akan menyala hidup untuk mendinginkan suhu yang ada didalam rumah kaca. Penerapan metode fuzzy yang digunakan pada rumah kaca untuk mengatur pemanas pada pembuatan garam dari air laut tua proses pemanasannya lebih cepat pada rumah kaca pada pengujian suhu dan kelembaban optimal mencapai steady state pada suhu 60ºC sehingga air laut tua menjadi garam pada hari ke 5 dengan kelembaban 25% sedangkan pada pembuatan garam dengan pemanasan dibawah sinar matahari menjadi kristal pada hari ke 15. Kata Kunci: Air laut tua, Garam, Rumah kaca, Suhu, Kelembaban, Fuzzy.
AbstractionMaking salt in Madura is generally done by heating sea water using sunlight. The process starts from storing sea water in a pond and then deposited for 2 weeks to become old sea water that is ready to be heated in the sun to become a salt crystal from old sea water takes 2 weeks. In salt production it cannot be done during the rainy season because it will result in dramatically reduced salt yields. In this research, a greenhouse for salt crystallization process that works automatically will be made. The greenhouse in this salt crystallization takes the form of a prism for optimal heating using a temperature sensor, humidity and AC light dimmer then uses a tubular heater to heat the old sea water in the greenhouse, when the temperature and humidity are high then the exhausht fan will turn on to cool the temperature is in the greenhouse. The application of the fuzzy method used in greenhouses to regulate heaters in making salt from old sea water is a faster heating process in the greenhouse when testing the optimal temperature and humidity reaching a steady state at 60ºC so that old sea water becomes salt on day 5 with humidity 25 % whereas in the manufacture of salt by heating under the sun to crystals on the 15th day. Keywords: Old sea water, Salt, Greenhouse, Temperature, Humidity, Fuzzy.