Detail Karya Ilmiah
-
PRAKTIK PENCATATAN SEDERHANA (AKUNTANSI) BUDAYA TOMPANGAN DALAM PERAYAAN PERNIKAHAN MASYARAKAT DESA BASOKA: SEBUAH STUDI ETNOGRAFISPenulis : ImaniyahDosen Pembimbing I : Robiatul Auliyah, S.E ,. MSA.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Imaniyah, “Praktik Pencatatan Sederhana (Akuntansi) Budaya Tompangan Dalam Perayaan Pernikahan Masyarakat Desa Basoka: Sebuah Studi Etnografis”. Dibawah bimbingan ibu Robiatul Auliyah, S.E,. MSA. Tompangan, merupakan salah satu budaya yang dilakukan masyarakat Basoka sebagai ajang mengumpulkan atau menghimpun pinjaman dari masyarakat setempat. Budaya tompangan bertujuan untuk saling membantu antar masyarakat khususnya dalam memenuhi biaya pada saat perayaan pernikahan. Berkaitan dengan budaya tompanagan di desa ini, peneliti mengungkap adanya praktik akuntansi yang secara tidak sadar sudah dilakukan oleh masyarakat Basoka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap praktik “akuntannsi” dalam budaya tompangan pada pernikahan masyarakat Desa Basoka Kecamata Rubaru Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian adalah mengungkap bahwa praktik budaya tompangan terlahir dari sebuah respek dan tolong menolong dalam masyrakat sehingga praktik akuntansi terjadi memiliki cara dan aturannya sendiri. Selanjutnya dalam budaya ini meliputi 3 aspek akuntansi diantaranya, penarikan, pencatatan dan pengembalian tompangan Kata kunci: Budaya, Tompangan, Tolong-menolong, Pencatatan Sederhana. Akuntans
AbstractionImaniyah, Simple Recording Practices “Accounting” Of Tompangan Culture In Wedding Celebration At Basoka Village Community. Supervisor: Robiatul Auliyah, S.E ,. MSA. Tompangan, is one of the cultures carried out by Basoka community as a mean to collect or accumulate loans from the local community. Tompangan culture aims to help each other among people, especially in meeting costs during wedding celebrations. Concerning with tompanagan culture in this village, researcher reveals the existence of accounting practices that are unconsciously carried out by Basoka community. The purpose of this study is to reveal the practice of "simple accounting" in tompangan culture regarding community wedding at Basoka Village, Rubaru District, Sumenep Regency. This study uses a qualitative method with an ethnographic approach. The results of the study are to reveal that the practice of tompangan culture is occurred because of a mutual respect and help in community so that the accounting practice has its own ways and rules. Furthermore, this culture involves 3 aspects of accounting including withdrawal, notes and repayment of tompangan. Keywords: Culture, Tompangan, Mutual Help, Simple Recording, Accounting