Detail Karya Ilmiah

  • BENTUK DAN FUNGSI PEMAJASAN PERIBAHASA MADURA DI DESA BANCARAN BANGKALAN (KAJIAN STILISTIKA)
    Penulis : Wasiatun Ni’mah
    Dosen Pembimbing I : Abdul Rosid, S.Pd, M.Pd
    Dosen Pembimbing II :Ika Febriani, S.S, M.Pd.
    Abstraksi

    ABSTRAK Abstrak: Peribahasa merupakan kalimat atau penggalan kalimat bersifat turun-temurun yang telah mendapatkan makna dan tempat khusus dalam pemakaian bahasa. Setiap daerah memiliki peribahasa masing-masing dan peribahasa hingga saat ini masih digunakan walaupun tidak seperti dulu, salah satunya di Desa Bancaran Bangkalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan kajian stilistika. Dari data yang di ambil di lapangan ditemukan sebanyak 36 data peribahasa Madura yang masih dipahami dan digunakan oleh masyarakat Desa Bancaran Bangkalan. Teori bentuk pemajasan yang digunakan yaitu teori pemajasan menurut Burhan Nurgiyantoro. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pemajasan dan fungsi peribahasa Madura di Desa Bancaran Bangkalan. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi langsung, wawancara, dan simak. Sedangkan untuk teknik analisis data (1) reduksi data, (2) penyajian data (3) penarikan serta pengujian simpulan. Uji keabsahan data diperoleh dari teknik triangulasi sumber dan triangulasi teori Hasil penelitian pertama, bentuk pemajasan peribahasa Madura di Desa Bancaran Bangkalan digunakan pemajasan yaitu simile, metafora, personifikasi, alegori, metonimi dan sinekdoki kategori pars pro tato. Kedua, fungsi peribahasa Madura di Desa Bancaran Bangkalan digunakan sebagai pengajaran atau pendidikan, kontrol sosial (nasehat), prinsip atau pedoman hidup, penguat maksud tuturan dan juga sebagai sindiran. Kata kunci: Pemajasan, Fungsi, Stilistika.

    Abstraction

    ABSTRACT Abstract: Proverbs are sentences or fragments of hereditary sentences that have gained meaning and special place in language use. Each region has its own proverbs and proverbs that still used even though not like before, one of them is in the Bancaran village Bangkalan. The method used in this study uses descriptive qualitative research methods with a statistical study. From the data taken in the field, 36 Madurese proverb data were found that are still understood and used by the people of Bancaran Village Bangkalan. The theory of the form of exposure used is the theory of exposure according to Burhan Nurgiyantoro. This study aims to describe the form of exposure and function of Madura proverbs in Bancaran Bangkalan village community. Data collection techniques in the form of direct observation techniques, interviews, recording and study of documents or literature. As for data analysis techniques (1) data reduction, (2) data presentation (3) withdrawal and conclusion testing. The validity test of the data was obtained from source triangulation and theory triangulation. The results of the first research, the form and function of Madura proverbs figurative language in the Bancaran Bangkalan Village community used were the simile, metaphor, personification, allegory, metonymy and synekdoki pars pro tattoo category. Second, the function of Madura proverbsfigurative language in the community of Bancaran Village Bangkalan is used as teaching or education, social control (advice), principles or guidelines for life, reinforcing the purpose of speech and also as a satire. Keywords: Figurative language, Function , Stylistics.

Detail Jurnal