Detail Karya Ilmiah

  • SARUNG SEBAGAI FASHION DAN IDENTITAS MASYARAKAT MADURA, DI KECAMATAN BANGKALAN, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA
    Penulis : Moch. Farid Citra Ramadhan
    Dosen Pembimbing I : H. AHMAD CHOLIL, S.Ag., M.Si., Ph.D
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Identitas terbentuk melalui beberapa tahapan – tahapan, dimulai dari awal kemunculan sarung yang dipengaruhi beberapa faktor (sarung sebagai alat kesopanan, hobi, modeling), perkembangan sarung hingga persepsi yang terjadi dalam masyarakat, dan ada beberapa faktor pendukung. Ada beberapa faktor pendukung lainnya seperti fungsi fashion sarung yang terdiri dari sebagai komunikasi, ekspresi individualistik dan nilai status dan sosial, yang mampu berperan aktif dalam pembentukan sarung sebagai identitas masyarakat/orang Madura yang ada di Kota Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan beberapa tahapan observasi terstruktur, pengamatan langsung dilapangan serta melakukan wawancara mendalam tentang komunikasi budaya, fashion sebagai komunikasi dan identitas dalam segi berpenampilan yaitu sarung sebagai fashion dan identitas orang Madura di Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan informan kunci dan pendukung, dimana infroman kuncinya adalah budayawan dan pengemuka agama yang berada di daerah Kota Bangkalan. Informan pendukungnya adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah kota Bangkalan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi yang sesuai dengan penelitian. Hasil dari penelitian yang dideskripsikan oleh para informan menunjukkan bahwa sarung mampu dikatakan sebagai salah satu identitas dari orang Madura sendiri. Dimana dalam penelitian ini identitas tersebut tercipta karena seringnya orang Madura berfashion menggunakan pakaian sarung saat beraktifitas sehari – hari, dan seperti ini memang terjadi dari masa kraton hingga saat ini. Kata kunci : Sarung, Fasion Madura, Identitas Madura

    Abstraction

    ABSTRACT Identity is formed through several stages, the beginning of the appearance of a sarong that is influenced by several factors (sarong as a tool of politeness, hobbies, modelling), the development of the sarong to the perceptions that occur in society, and there are several supporting factors. There are several other supporting factors such as the function of sarong fashion which consists of as communication, individualistic expression, status and social values, which are able to play an active role in the formation of sarong as the identity of Madurese people especially in Bangkalan City. This study uses a descriptive qualitative method with several stages of structured observation, direct observation in the field and conducting in-depth interviews about cultural communication, fashion as communication and identity in terms of appearance, sarung as fashion and the identity of Madurese in Bangkalan District, Madura. In this study, researchers used key informants and supporters, where the key information were cultural figures and religious leaders in the Bangkalan City area. Supporting informants are the people who live in the Bangkalan city area. Data collection techniques in this study is to use interviews, observation, documentation in accordance with research. The results of the research described by the informants showed that the sarong could be said to be one of the identities of the Madurese themselves. Where in this study the identity was created because Madurese people often fashioned wearing sarong clothing during daily activities, and this indeed happened from the palace to the present. Keywords: Sarong, Fashion of Madura, Identity of Madura.

Detail Jurnal