Detail Karya Ilmiah
-
REPRESENTASI NASIONALISME TOKOH KUMBAKARNA DALAM NOVEL HAMBA SEBUT PADUKA RAMADEWAPenulis : RUDIANTODosen Pembimbing I : Dr.Tatag Handaka, Sos., M.SiDosen Pembimbing II :Abstraksi
Abstrak - Novel “Hamba Sebut Paduka Ramadewa” bukan hanya menyangkutpautkan suatu komunikasi kepada masyarakat, melainkan menggambarkan tentang identitas sebuah bangsa. Identitas tersebut berupa ceriman budaya yang ditampilkan dalam gambaran pewayangan dari tokoh-tokoh dalam novel. Gambaran pewayangan ini menjadi ciri khas bagi identitas bangsa Indonesia dari segi kebudayaan. Latar belakang itu yang membuat peneliti memutuskan melakukan penelitian yang berfokus pada sikap nasionalisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi nasionalisme tokoh Kumbakarna di dalam novel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika Jhon Fiske. Hasil Penelitian ini mendapatkan kesimpulan, Level Realitas dalam novel ini ditampilkan dalam bentuk adegan-adegan peperangan di dalam novel. Level Representasi, representasi merupakan gambaran dari realitas yang terjadi, Peneliti disini memilih lima bentuk representasi yang termuat dalam kelima indekator nasionalisme. Lima indikator ini hanya tiga yang merepresentasikan bentuk representasi nasionalisme tokoh Kumbakarna. Representasi persatuan dan kesatuan, cinta tanah air dan rela Berkorban. Sedangkan indikator indikator menghapus kolonialisme dan adil kepada negara tidak ditemukan, tetapi lebih kepada tanggungjawab sebagai putra Alengka dan patriot bangsa. Tiga bentuk representasi ini mewakili Level ke tiga yaitu Idiologi. Idiologi disini ditampilkan dalam representasi tersebut, bentuk representasi ini adalah nasionalisme yang menjadi idiologi bagi tokoh Kumbakarna.
AbstractionAbstract - The novel "Servant Calling His Majesty Ramadewa" does not only concern the communication of the community, but also describes the identity of a nation. The identity is in the form of a cultural story which is displayed in a puppet picture of the characters in the novel. This picture of wayang becomes a characteristic for the identity of the Indonesian nation in terms of culture. That background made the researchers decide to conduct research that focuses on the attitude of nationalism. The purpose of this study was to determine the representation of nationalism Kumbakarna in the novel. This research uses a qualitative research method by using Jhon Fiske's semiotic approach. The results of this study concluded, the level of reality in this novel is displayed in the form of war scenes in the novel. Level of Representation, representation is a picture of the reality that occurs, researchers here choose five forms of representation contained in the five indekator nationalism. These five indicators are only three that represent the form of nationalism representation of Kumbakarna. Representation of unity and unity, love of the motherland and willingness to Sacrifice. While indicators of eliminating colonialism and fairness to the state were not found, but rather the responsibility as a son of the Alengka and patriot of the nation. These three forms of representation represent the third level, namely Idiology. Idiology is displayed here in the representation, the form of this representation is nationalism which is an ideology for the Kumbakarna figure.