Detail Karya Ilmiah
-
Konstruksi Identitas Kolektif pada Kampung Pesilat MadiunPenulis : YULIA INDIRAWATIDosen Pembimbing I : Dr. Yuliana Rakhmawati,.S.Sos.,M.SiDosen Pembimbing II :-Abstraksi
ABSTRAK Saat ini Madiun dikenal dengan banyaknya aliran perguruan pencak silat. Sebanyak empat belas ketua perguruan silat, bersama pemerintah kabupaten,menjalin interaksi untuk mendirikan kampung pesilat beserta identitasnya. Berdasarkan dari fakta tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi identitas kolektif yang terjadi pada kampung pesilat. Salah satunya adalah bagaimana terbentuknya kampung pesilat beserta identitasnya yang dibangun oleh pendiri kampung pesilat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan observasi di lapangan, wawancara mendalam kepada informan, serta dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah purposive dan snowball sampling. Selanjutnya teknik analisis data dilakukan sampai menarik kesimpulan. Sedangkan untuk teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi kelompok yang dilakukan oleh empat belas ketua perguruan pencak silat dengan pemerintahan, merupakan komunikasi formal dan nonformal. Ketua perguruan silat dan pemerintahan membangun identitas kampung pesilat berupa tugu, logo dan gedung padepokan bersama. Sedangkan identitas kolektif pengurus kampung pesilat adalah pakaian formal yang terdapat logo kampung pesilat. Kata Kunci : komunikasi antarbudaya, interaksi kelompok, identitas kolektif, kampung pesilat
AbstractionABSTRACT Madiun is known as the center of various Pencak silat martial arts schools. As fourteen Pencak silat school leaders joined with Madiun’s local district government establish “Kampung Pesilat.” Since Kampung Pesilat presents, it is forming with a collective identity. This research aims to describe the formation of collective identity held in Kampung Pesilat by several entities involving. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection uses observation, in-depth interviews with informants, and documentation. The informants were collected using purposive and snowball sampling, meanwhile the data analysis technique using Miles and Huberman’s model. Then, the data checking validation using source triangulation. The research conclusion shows that formal and informal communication employs in Kampung Pesilat interaction. The collective identity is forming in artifact items (monument, logogram, and padepokan Kampung Pesilat building). Furthermore, the nontangible collective identity took in the values, tolerance, and join activity among those Pencak Silat schools in Kampung Pesilat. Keywords : intercultural communication, group interaction, collective identity, kampung pesilat