Detail Karya Ilmiah
-
Komunikasi Antar Blater dalam Tradisi Remoh sebagai Wadah Negosiasi Konflik. (Studi Deskriptif Kualitatif Remoh Antar Blater di Kabupaten Bangkalan)Penulis : Aini WulandariDosen Pembimbing I : Dr. Bani Eka Dartiningsih, S.Sos., MSiDosen Pembimbing II :Dr. Yuliana Rakhmawati, S.Sos., M.SiAbstraksi
ABSTRAK Remoh blater diadakan untuk berkumpulnya para blater dari berbagai desa yang ada di Kabupaten Bangkalan untuk mendapatkan keuntungan dari ekonomi, politik maupun dari segi lainnya. Tetapi bukan hanya itu saja remoh blater bisa dapat diadakan jika terjadi sebuah konflik dalam suatu desa dan membutuhkan sebuah musyawarah untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Remoh blater digunakan para blater sebagai wadah negosiasi konflik dengan para blater lainnya. Negosiasi ini dilakukan agar mendapatkan penyelesaian dalam konflik tersebut tanpa merugikan kedua belah pihak. Maka dari itu untuk mendapatkan penyelesaian dalam konflik tersebut para blater biasanya mendiskusikan hal tersebut dalam acara remoh blater ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan observasi terstruktur, pengamatan langsung dilapangan serta melakukan wawancara mendalam tentang komunikasi antar blater dalam tradisi remoh sebagai wadah negosiasi di lingkungan kabupaten Bangkalan. Didalam penelitian ini peneliti menggunakan informan kunci dan pendukung, dimana infroman kuncinya adalah para blater dari berbagai desa. Informan pendukungnya adalah Kepala Desa dan Kiai. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi yang sesuai dengan penelitian. Hasil dari penelitian yang dideskripsikan oleh para informan menunjukkan bahwa remoh blater memang digunakan sebagai wadah negosiasi konflik. Dimana dalam penelitian ini mendapatkan tiga konflik yang biasanya dibahas dalam acara remoh blater, yaitu konflik pembunuhan, pencurian (begal), dan konflik dalam politik. Dalam konflik-konflik ini cara penyelesaian yang digunakan para blater tentunya berbeda-beda dan juga dilakukan melalui beberapa tahapan. Kata kunci : Remoh Blater, Blater, Negosiasi Konflik
AbstractionABSTRACT The Remoh of the blater was held for the gathering of the blater from various villages in Bangkalan Regency to benefit from economic, political and other aspects. But not only that the Remoh blater's can be held if a conflict occurs in a village and requires a deliberation to be able to resolve the conflict. The remoh of the blater is used by the blater as a place for negotiating conflicts with other blater. This negotiation is carried out in order to obtain a settlement in the conflict without prejudice to both parties. Therefore, to get a solution to the conflict, the blater usually discusses the matter in this crumbling event. This research uses descriptive qualitative research methods using structured observation, direct observation in the field and conducting in-depth interviews about communication between the blater in the tradition of remoh as a place of negotiation in Bangkalan district environment. In this study, researchers used key informants and supporters, where the key information was the blowers from various villages. Supporting informants were the Village Head and Kiai. The technique of collecting the data in this analysis are using interview, observation and documentation that appropriate with this analysis The results of the research described by the informants showed that the remoh blater was indeed used as a forum for conflict negotiations. Where in this study, there were three conflicts that were usually discussed in the event of a dumb blater, namely the conflict of murder, theft (begal), and conflict in politics. In these conflicts the method of resolution used by the blaters is certainly different and is also carried out through several stages. Keywords: Remoh Blater, Blater, Conflict Negotiation.