Detail Karya Ilmiah
-
ZIARAH BHUJU' KAMBANG (Studi Tentang Makna Simbolik di Desa Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan)Penulis : Ach. FauziDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H, S.Sos.,M.Si.,Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Ziarah pada makam atau kuburan merupakan tradisi leluhur hingga saat ini masih ada di seluruh kepulauan yang ada di Indonesia dan juga merupakan realitas sosial-budaya yang telah menjadi Universal. Artinya masyarakat dari kebudayaan manapun di dunia ini melakukan hal tersebut termasuk masyarakat Madura. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pada ziarah Bhuju’ Kambang yang ada di Desa Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan. Teori yang digunakan adalah teori interaksionisme simbolik yang dipopulerkan oleh Herbert Blumer. Teori ini bertumpu pada tiga premis berdasarkan befikir Blumer, yang pertama manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. Kedua adalah makna tersebut berasal dari interksi sosial seseorang dengan orang lain. Ketiga adalah makna-makna tersebut disempurnakan disaat proses interaksi sosial berlangsung. Selanjutnya, metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi, teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan, analisis data dengan reduksi data, model data, dan penarikan kesimpulan. Terknik dalam memeriksa keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini memperoleh penjelasan bahwa menurut masyarakat Desa Soket Laok ziarah pada makam keramat Bhuju’ Kambang selain dimaknai sebagai mengingatkan diri terhadap kematian dan akan adanya akhirat, masyarakat Desa Soket Laok yang sangat kental akan religiusitasnya juga memaknai ziarah Bhuju’ Kambang sebagai pelestarian tradisi, berdoa untuk keselamatan dan keberkahan, meneguhkan iman dan menyucikan diri, serta hak dari ahli kubur sebagai tanda bakti atas jasa-jasa yang pernah diperjuangkan dimasa hidupnya.
AbstractionPilgrimage to the tomb or grave is an ancestral tradition that still exists throughout the islands in Indonesia and also a socio-cultural reality that has become Universal. This means that people from any culture in the world do that, including the Madurese. Thus, this study aims to find out the meaning of the Bhuju ’Kambang pilgrimage in Soket Laok Village, Tragah District, Bangkalan Regency. The theory used is the symbolic interactionism theory which was popularized by Herbert Blumer. This theory rests on three premises based on Blumer's thought, the first of which humans act on something based on the meanings that exist in something for them. The second is that the meaning comes from one's social interaction with others. Third, the meanings are enhanced when the process of social interaction takes place. Furthermore, the method used in this study is qualitative research with a phenomenological study approach, data collection techniques by means of observation, interviews and documentation. Meanwhile, data analysis with data reduction, data models, and drawing conclusions. Technical in checking the validity of data using source of triangulation. The results of this study obtained an explanation that according to the people of Soket Laok Village, the pilgrimage at the sacred tomb of Bhuju 'Kambang as a means of reminding themselves of death and the existence of the hereafter, the people of Soket Laok Village which are very thick in their religiosity also interpret the Bhuju' Kambang shrine as preserving tradition, pray for salvation and blessings, strengthen faith and purify oneself, and the right of the tomb expert as a sign of service for the services he has fought for in his lifetime.