Detail Karya Ilmiah
-
Analisis Wacana Media Online Detik.com dalam Memberitakan Peristiwa Kerusuhan Mahasiswa Papua di SurabayaPenulis : RIAN PANDI PRANATADosen Pembimbing I : Dr. Arie Wahyu Prananta, S.Pi.,M.Sos.,Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Abstrak Rian Pandi Pranata. NIM 160521100059. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura. Analisis wacana pemberitaan Detikcom dalam Memberitakan Peristiwa Kerusuhan Mahasiswa Papua di Surabaya Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis pemberitaan Detik.com dalam Memberitakan Peristiwa Kerusuhan Mahasiswa Papua di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskrriptif dengan pendekatan Critical discourse analysis Fairclough. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu Observasi dan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis wacana kritis Norman Fairclough. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Analisis wacana kritis (Critical discourse analysis) milik Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mewacanakan pemberitaan peristiwa kerusuhan mahasiswa Papua di Surabaya menunjukan Detik.com relatif kurang proporsional. Hal ini terlihat dari lemahnya proses verifikasi serta konfirmasi dalam kaidah jurnalistik. Detik.com hanya memakai satu partisipan sebagai narasumber dalam empat berita. Dari analisis wacana kritis Norman Fairclough yang dilakukan didapati bahwa Detikcom relatif lebih menyudutkan Mahasiswa Papua. Ini tergambar saat menuliskan berita detikcom tidak menempatkan satupun narasumber dari pihak mahasiswa papua. Kata Kunci : Analisis Wacana, Kerusuhan Mahasiswa Papua
AbstractionABSTRACT Rian Pandi Pranata. NIM 160521100059. Sociology Study Program. Faculty of Social Sciences and Cultural Sciences. Trunojoyo University Madura. Analysis of Detikcom's news discourse in reporting Papua riots in Surabaya The purpose of this research is to find out how to analyze the critical discourse of Detik.com reporting in Reporting the Incidents of Papuan Student Riots in Surabaya. The research method used is descriptive qualitative with a Fairclough Critical discourse analysis approach. This study uses data collection techniques namely observation and interviews and documentation. Analysis of the data used is Norman Fairclough's critical discourse analysis. The theory used in this study is Critical Discourse Analysis Theory of Norman Fairclough. The results of this study indicate that in reporting the coverage of Papuan student riots in Surabaya, it shows that Detik.com is relatively less proportional. This can be seen from the weak verification and confirmation process in journalistic principles. Detik.com only uses one participant as a resource in four news stories. From Norman Fairclough's critical discourse analysis, it was found that Detikcom relatively cornered Papuan students. This is illustrated when writing news AFP does not put any speakers from the Papuan students. Keywords: Discourse Analysis, Papua Student Riots