Detail Karya Ilmiah

  • HUBUNGAN PATRON KLIEN ANTARA PETANI GARAM DENGAN TENGKULAK DI DESA PANGARENGAN, KECAMATAN PANGARENGAN, KABUPATEN SAMPANG.
    Penulis : Fariz Ikhtiar Rahmatullah
    Dosen Pembimbing I : Hisnuddin Lubis, S.Sos., M.A
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi tataniaga garam dan relasi patron klien antara petani garam rakyat dengan tengkulak garam yang ada di desa Pangarengan, kecamatan Pangarengan, kabupaten Sampang. Selain bertugas membeli garam dari petani yang bermitra dengannya, tengkulak juga mempunyai tanggung jawab untuk membantu petani-petani itu dikala mereka membutuhkan bantuan dana, baik untuk kebutuhan praproduksi maupun kebutuhan diluar itu seperti dapur atau harian. Penelitian ini menggunakan konsep pemikiran James C. Scott yakni, hubungan patron klien untuk memaparkan sejumlah temuan data. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Serta dalam penggalian data menggunakan metode observasi langsung dan wawancara mendalam agar mendapatkan informasi dan menafsirkan data sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Relasi kedua aktor yang memiliki diferensiasi sumberdaya terjadi dalam rangka memenuhi kebutuhannya masing-masing dan hal tersebut menimbulkan resiprositas. Petani garam menawarkan kesetiaan dan komoditi yang memiliki potensi ekonomi adapun tengkulak memberikan modal baik untuk kebutuhan pra dan pasca produksi garam maupun asuransi subsistensial petani garam. Relasi patron klien pun menunjukkan hubungan yang dekat dan luwes sehingga muncul unsur kepercayaan dikarenakan masih terdapat hubungan kekerabatan. Akan tetapi relasi tersebut juga mengindikasikan adanya relasi tidak setara yang menyebabkan ketergantungan petani terhadap tengkulak garam. Ketergantungan tersebut disebabkan adanya kesenjangan dalam pertukaran. Kata Kunci: Hubungan patron klien, petani garam, tengkulak.

    Abstraction

    This study aims to explain the condition of salt trading and client patron relations between smallholder salt farmers and salt brokers in Pangarengan village, Pangarengan district, Sampang regency. Apart from the task of buying salt from farmers who partnered with him, the middlemen also had the responsibility to help the farmers when they needed financial assistance, both for preproduction and outside needs such as the kitchen or daily. This study uses the concept of James C. Scott's thinking namely, client patron relationships to describe a number of data findings. Researchers used qualitative research methods and a phenomenological approach. As well as in extracting data using the method of direct observation and in-depth interviews in order to obtain information and interpret the data in accordance with the actual conditions that occur. The results showed that, the relations between the two actors who had resource differentiation occurred in order to meet their individual needs and this led to reciprocity. Salt farmers offer loyalty and commodities that have economic potential, while middlemen provide capital for both the pre and post production needs of salt and subsistential insurance for salt farmers. The client's patron relation also shows a close and flexible relationship so that an element of trust emerges because there is still a kinship relationship. However, the relationship also indicates an unequal relationship that causes dependency of farmers on salt brokers. The dependence is due to gaps in the exchange. Keywords: Client patron relationship, salt farmers, middlemen

Detail Jurnal