Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    ABSTRAK Dalam perkawinan mahar merupakan elemen yang peting didalam perkawinan. Terkhusus didalam pekawinan adat yang terjadi di Inodesia. Salah satu mahar dari suku bangsa di Indonesia yaitu sinamot dari Suku Batak Toba. Pemberian mahar atau sinamot mempunyai falsafah dan makna simbolik yang mendalam sesuai dengan system nilai yang diwariskan oleh nenek moyan secara turun-temurun dan berfungsi pada masyarakatnya. Terutama pada perempuan berpendidikan tinggi asal suku Batak Toba yang merantau ke kota Jakarta dan memiliki permintaan mahar atau sinamot yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab permintaan mahar (sinamot) perempuan Suku Batak Toba berpendidikan tinggi yang merantau ke kota Jakarta dan telah melangsungkan perkawinan dengan adat Suku Batak Toba di kota Jakarta. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab permintaan mahar (sinamot) perempuan Suku Batak Toba berpendidikan tinggi yang merantau ke kota Jakarta dan telah melangsungkan perkawinan dengan adat Suku Batak Toba di kota Jakarta. Jenis metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan Teknik yang dikemukakan Miles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan penyidik.Hasil dari penelitian ini ialah hal-hal penyebab seseorang perempuan Batak Toba meminta sinamot yang tinggi dalam perkawinan adat di kota Jakarta. Berupa modal-modal yaitu: modal ekonomi, modal budaya, modal sosial dan jaringan, serta modal simbolik. Modal-modal inilah yang kemudian dijadikan alat atau standar untuk menentukan jumlah mahar atau sinamot. Para perempuan yang tinggal bersama didalam satu arena akhirnya mereproduksi kultural baru yang sebelumnya perempuan tidak boleh menentukan sinamot dirinya sendiri. Kata kunci : sinamot, perkawinan adat, berpendidikan tinggi.

    Abstraction

    ABSTRACT Dowry within a marriage is hold an important role, especially within tribal marriage in Indonesia. One of those tribal dowry that known is Batak Toba tribe called sinamot. Dowry or sinamot’s gift poses high philosophy and iconic values base on the norm which bequeathed from the elder and also functioned within the people. Especially for high-educated women from Batak Toba tribe who sail along to Jakarta and poses high cost of dowry. The aim of this study is to uncover the cause of Dowry Request (Sinamot) within Batak Tribe Marriage Ceremonial at Settlement Abroad especially for High Educated Batak’s Tribe Women that already sail aboard in Jakarta and those who already held Batak Tribe Marriage Ceremonial at Jakarta. Research Methodology that apply is Qualitative Research with case tudy approach. Moreover, Methodology of Data Collection that apply are Observation, Interview and Documentation. Further, in term of selecting the informant, researcher applied Purposive Sampling technique. Furthermore, for technique of analysis data, researcher is applied Miles and Huberman’s data analysis technique. In order to verify the validity of the data, researcher applied data triangulation that concern on the investigator. The end result of this research capture the cause of Batak Toba Women poses high cost of Dowry within Batak Marriage Ceremonial which are the assets that they already had. Those assets are Economical asset, Social asset and Cultural asset. Further, those assets are set as the standard to determine the cost of Dowry for Batak Toba Women. The women that inhabit within single equal arena produce new culture by giving them chance to set their own Dowry cost and at the same time they also unintentionally generate new culture at new arena. Keywords: Sinamot, Tribe Ceremonial Marriage, Well Educated Women

Detail Jurnal