Detail Karya Ilmiah
-
MITOS SELAWE (Studi Fenomenologi Perhitungan Weton Pada Tradisi Pra Pernikahan Di Desa Kedungasri, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan)Penulis : Sri HidayatiDosen Pembimbing I : Dr. Arie Wahyu Prananta, S. Pi., M. SosDosen Pembimbing II :Abstraksi
Sri Hidayati, NIM 160521100027, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Skripsi ini mengangkat judul tentang Mitos Selawe Perhitungan Weton Pada Tradisi Pra Pernikahan Di Desa Kedungasri, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan di bawah bimbingan Bapak Dr. Arie Wahyu P, S.Sos., M.Sos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan mengenai mitos selawe (25) dalam perhitungan weton pada tradisi pra pernikahan di Desa Kedungasri. Hal ini dilatarbelakangi dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap tradisi turun temurun sehingga memunculkan sebuah mitos yang berkembang hingga saat ini yang dikenal dengan mitos selawe (25). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik pemilihan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis studi fenomenologi. Teknik pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan untuk teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos selawe (25) ini merupakan sebuah kepercayaan terhadap hasil perhitungan weton pada pra pernikahan dimana jika dilanggar dipercaya akan membawa suatu keburukan atau kesialan. Mitos selawe (25) sangat dihindari dalam kehidupan agar mendapat kesejahteraan dalam sebuah pernikahan. Adapun aspek yang mendasari masyarakat mempercayai adanya mitos selawe tersebut yaitu aspek keselamatan dan psikologis. Kata Kunci : Mitos Selawe, Perhitungan Weton, Tradisi Pra Pernikahan
AbstractionSri Hidayati. 160521100027. Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Sciences University of Trunojoyo Madura. This thesis under the title The Selawe Myths Toward The Calculation of Weton in Pre-Marriage Traditions in Kedungasri Village, Kembangbahu District, Lamongan Regency. This thesis under the guidance of Dr. Arie Wahyu P, S.Sos., M.Sos. The purpose of this study is to describe the myth of selawe (25) in the calculation of weton in the pre-marriage tradition in Kedungasri Village. This case is motivated by the existence of public trust in the tradition of hereditary that bring up a myth and it is developing until now known as the myth of Selawe (25). The research method used is descriptive qualitative with a phenomenological approach. This study used data collection techniques namely observation, interviews, and documentation. For the technique of selecting informants, researchers used a purposive sampling technique. Moreover, the analysis of the data in this study used phenomenological study analysis techniques. The technique of checking the validity of the researchers' data used triangulation of sources and the theory used the phenomenological theory by Alfred Schutz. The results of this study indicate that the myth of selawe (25) is a belief in the results of the calculation of weton in pre-marriage. If this calculation is violated, it is believed that it will bring a bad impact for the bride. The myth of selawe (25) is greatly avoided in life in order to obtain prosperity in a marriage. The aspects that underlie the community beliefs in the existence of the selawe myth are the safety and psychological aspects. Keywords: Myth of Selawe, Weton Calculation, Pre-Marriage Tradition