Detail Karya Ilmiah
-
Formulasi Susu Tempe Fermentasi Lanjut dengan Aktivitas Antioksidan dan Kadar Protein TinggiPenulis : Siti NurkholifahDosen Pembimbing I : Ir. Umi Purwandari, M.App.Sc. Ph.DDosen Pembimbing II :Dr. Ir. Raden Faridz, MPAbstraksi
Radikal bebas merupakan molekul atau senyawa yang memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan bersifat sangat reaktif. Untuk mencegah atau mengurangi dampak akibat serangan radikal bebas diperlukan antioksidan. Kandungan total isoflavon pada kedelai berkisar antara 34,39 hingga 48,95 mg/100 g. Kandungan isoflavon aglikon dalam kedelai meningkat dengan adanya proses fermentasi. Kandungan kadar genistein ekstrak tempe jauh lebih tinggi yakni 5 kali lebih besar dibandingkan susu kedelai, kadar genistein pada ekstrak susu kedelai 0,613% sedangkan pada ekstrak tempe 5,513%. Tujuan Penelitian untuk mengetahui secara fisik, sensoris, kimia, kandungan antioksidan dan protein pada proporsi susu kedelai dan tempe busuk. Serta HPP dan BEP produksi minuman susu kedelai dengan tempe busuk. Penelitian ini menggunakan RAL 1 variabel. Terdiri dari 6 perlakuan yaitu 100% susu kedelai, 20% tempe busuk, 40% tempe busuk, 60% tempe busuk, 80% tempe busuk dan 100% tempe busuk. Berdasarkan hasil penelitian penambahan tempe busuk sangat berpengaruh terhadap karakteristik fisik, sensoris dan kimia susu kedelai. Kandungan antioksidan tertinggi pada 100% susu tempe busuk yaitu 88,26%. Kandungan protein tertinggi pada 100% susu tempe busuk yaitu 3,22%. Menurut hasil uji sensoris formulasi yang terbaik pada susu kedelai dengan 20% tempe busuk. HPP nya diperoleh Rp. 3.350/botol. BEP rupiah nya diperoleh Rp. 38.666.731/Tahun. Kata Kunci: Antioksidan, Protein, Susu Tempe Busuk, Susu Kedelai.
AbstractionFree radicals are molecules or compounds that have unpaired electrons, so the molecule becomes unstable and is very reactive. To prevent or reduce the effects of free radical attack antioxidants are needed. The total content of isoflavones in soybeans ranged from 34.39 to 48.95 mg / 100 g. The content of aglycone isoflavones in soybean increases with the fermentation process. The content of tempe extract genistein is much higher which is 5 times greater than soy milk, genistein content in soy milk extract is 0.613% while in tempe extract is 5.513%. The purpose of this study was to determine the physical, sensory, chemical, antioxidant and protein content of the proportion of soy milk and rotten tempeh. And HPP and BEP production of soy milk drinks with rotten tempeh. This research uses RAL 1 variable. Consists of 6 treatments, namely 100% soy milk, 20% rotten tempe, 40% rotten tempe, 60% rotten tempe, 80% rotten tempe and 100% rotten tempe. Based on the results of research the addition of rotten tempeh greatly affects the physical, sensory and chemical characteristics of soy milk. The highest antioxidant content in 100% rotten tempeh milk is 88.26%. The highest protein content in 100% rotten tempeh milk is 3.22%. According to the results of sensory tests the best formulation of soy milk with 20% rotten tempeh. The HPP is Rp. 3,350 / bottle. The rupiah BEP is Rp. 38,666,731 / Year. Keywords: Antioxidants, Protein, Rotten Tempe Milk, Soy Milk.