Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Penyimpanan Umbi Porang Basah (Amorphophallus oncophyllus) Pada Beberapa Media Penyimpanan
    Penulis : Mohammad Amirul Muzakki
    Dosen Pembimbing I : Rakhmawati, S.TP., M.T
    Dosen Pembimbing II :Khoirul Hidayat, S.T., M.T
    Abstraksi

    Abstrak Porang (Amorphophallus oncophyllus) merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat untuk masyarakat karena tingginya kandungan glukomanan yang terdapat pada porang.. Glukomanan adalah salah satu senyawa polisakarida dengan berat molekul yang tinggi mengandung glukosa dan sumber serat yang bermanfaat untuk diet. Umbi porang sangat mudah rusak dan membusuk, oleh karena itu perlu dilakukan penyimpanan. Tujuan utama penyimpanan adalah pengendalian laju transpirasi, respirasi, infeksi, penyakit, dan mempertahankan produk dalam bentuk yang paling berguna bagi konsumen dan aman untuk dikonsumsi. Penyimpanan dilakukan pada beberapa media seperti pasir,jerami,sekam dan serbuk gergaji. Lama penyimpanan dilakukan hingga 25 hari yang dilakukan di suhu ruang sekitar 27ºC-30ºC. Selama penyimpanan, media sekam mampu menekan susut bobot dan mempertahankan kadar air, kadar abu dan kesegaran umbi porang. pada media sekam juga dapat mempertahankan viskositas yang tinggi pada umbi porang, yang artinya pada media sekam kadar glukomanannya masih dapat dikendalikan. Pada media sekam juga dapat memperlambat proses kecacatan seperti pembusukan dan kepoyahan, namun pada pada media sekam masih mempercepat pertumbuhan tunas pada umbi porang. Pada hasil penyimpanan umbi porang dengan media pasir, jerami, sekam dan serbuk gergaji didapatkan hasil media yang terbaik yang dapat diaplikasikan pada penyimpanan umbi porang basah setelah pasca panen adalah dengan penyimpanan menggunakan media sekam. Kata Kunci : Porang, Glukomanan, Lama Penyimpanan dan Media Penyimpanan.

    Abstraction

    Abstract Porang (Amorphophallus oncophyllus) is a very useful plant for society because it has high glucomannan content in the porang. Glucomannan is a polysaccharide compound with high molecular weight containing glucose and a very useful fiber source for dietary habits. These porang bulbs are to damage and rotten. Therefore, there is a need to store them. The main purpose of storing is to control its transpiration speed, respiration, infection, disease, and keep the product into the most useful products for customers and safe to consume. Storing was done in several media, such as sands, straw, husk, and sawdust. The length of the storing was done until 25 days at room temperature, 27ºC-30ºC. During the storing, husk could suppress shrinkage weights and kept the water level content, ash content, and freshness of the bulbs. Husk also could keep high viscosity of the bulb. It means the glucomannan of husk could be still controlled. Husk also could inhibit the rotting process and fatigue process. However, husk could still accelerate the growth of the bulbs’ sprouts. The result of storing the bulbs in sand, straw, husk, and sawdust showed that the best medium on the wet porang bulbs after being harvested was using husk as the storage. Keywords: Porang, Glucomannan, Length of Storing and Storing Media

Detail Jurnal