Detail Karya Ilmiah

  • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI INDONESIA TAHUN 2009 - 2018
    Penulis : Sri Rahayu
    Dosen Pembimbing I :
    Dosen Pembimbing II :RIS YUWONO YUDO NUGROHO, S.E., M.SI
    Abstraksi

    Abstrak Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi percepatan perputaran uang di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: (1) Menambah pengetahuan dan wawasan serta kemampuan berpikir bagi pembaca mengenai faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi percepatan perputaran uang atau velocity of money di Indonesia; (2) Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab dan solusi dalam permasalahan perekonomian khususnya sistem pembayaran; dan (3) Bagi pemerintah diharapkan penelitian dapat menjadi acuan dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi melalui percepatan perputataran uang atau velocity of money. Penelitian ini menggunakan Teori Permintaan Uang. Teori Permintaan Uang yang digunakan adalah: (1) teori preferensi likuiditas yang dikemukakan oleh Keynes merupakan teori yang menjelaskan permintaan uang yang dilakukan masyarakat untuk kegiatan transaksi, kegiatan berjaga-aga, dan berspekulasi dalam sebuah perekonomian; (2) Pengembangan Teori Preferensi Likuiditas (Keynes) yaitu Teori Preferensi Likuiditas yang dikemukakan oleh kaum klasik yaitu Keynes dikembangkan oleh beberapa ekonom lainnya untuk disempurnakan; (3) Teori Kuantitas Uang meurut pandangan kaum klasik mengenai teori kuantitas menganggap bahwa uang dapat digunakan untuk menerangkan hubungan penawaran uang dengan tingkat harga. Teori kuantitas uang juga bisa digunakan sebagai tolak ukur bagaimana masyarakat melakukan permintaan uang. Salah satu bagian terpenting dari teori kuantitas uang adalah laju peredaran uang. Menurut kaum klasik laju peredaran uang dinilai tetap, sedangkan menurut golongan Keynesian menilai laju peredaran uang dapat berubah. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) percepatan perputaran uang dipengaruhi oleh APMK; dan (2) percepatan perputaran uang tidak dipengaruhi oleh E-Money. Kata kunci: pembayaran non tunai, perputaran uang

    Abstraction

    Abstract The purpose of this research is to find out what factors can influence the acceleration of the velocity of money in Indonesia. This research is expected to provide benefits, namely: (1) Adding knowledge and insight and the ability to think for readers about factors that might affect the acceleration of the velocity of money or velocity of money in Indonesia; (2) Research results can be used as a diagnostic tool in finding causes and solutions in economic problems, especially the payment system; and (3) For the government, it is hoped that research can become a reference and input for decision making in an effort to maintain economic stability through accelerating the velocity of money. This study uses the Theory of Money Demand. The theory of money demand used is: (1) the theory of liquidity preference proposed by Keynes is a theory that explains the demand for money by the public for transaction activities, precautionary activities, and speculation in an economy; (2) Development of the Liquidity Preference Theory (Keynes), namely The Liquidity Preference Theory put forward by the classics, namely Keynes, developed by several other economists to be perfected; (3) The Quantity Theory of Money according to the classical view of the quantity theory assumes that money can be used to explain the relationship of money supply to the price level. The quantity theory of money can also be used as a benchmark for how people make money demands. One of the most important parts of the quantity theory of money is the rate of circulation of money. According to the classics the rate of circulation of money is considered constant, whereas according to the Keynesians rate the rate of circulation of money can change. The results of the study are as follows: (1) the acceleration of the velocity of money is influenced by the APMK; and (2) the acceleration of the velocity of money is not influenced by E-Money. Keywords: non-cash payments, money turnover

Detail Jurnal