Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENGRAJIN BATIK DITINJAU DARI MAQASHID SYARIAH (Studi Kasus pada Batik Tulis Madura Jokotole Collection)Penulis : Anisa Putri Nur KasianaDosen Pembimbing I : Firman Setiawan, S.H.I., M.E.IDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Analisis Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Batik Ditinjau dari Maqashid Syariah (Studi Kasus pada Batik Tulis Madura Jokotole Collection) Pemberdayaan merupakan suatu upaya untuk memperoleh kekuatan, memperkuat dan memberdayakan kelompok lemah dalam masyarakat serta individu yang memiliki masalah ekonomi. Kelompok masyarakat yang membutuh perhatian adalah kaum perempuan. Masih banyak perempuan khususnya di pedesaan yang belum berdaya dari segi pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Hal ini yang membuat Ibu Uswatun Hasanah khawatir dan peduli akan nasib kaum perempuan di desa Tanjung Bumi yang sebagaian besar adalah pengrajin pengrajin batik. Para pengrajin merasa dirugikan oleh pemasok sampai harus berhenti sehingga kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Ibu Uswatun mencoba mengumpulkan para pengrajin perempuan dengan memberi motivasi semangat, meyakinkan, dan memberdayakan pengrajin dengan pelatihan serta pendampingan agar mendapatkan pekerjaanya kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan perempuan pengrajin batik pada Jokotole Collection dan untuk mengetahui pemberdayaan perempuan pengrajin batik pada Jokotole Collection ditinjau dari maqashid syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Objek pada penelitian ini adalah perempuan pengrajin batik di Bangkalan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semiterstruktur untuk menggali informasi dari narasumber. Tahapan teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan memotivasi, memberikan pengarahan, dan pelatihan kepada pengrajin. Adanya pemberdayaan ini, pemilik usaha batik khususnya para pengrajin tetap dapat menjaga/ memelihara lima unsur pokok maqashid syariah yaitu: menjaga/memelihara kebutuhan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Untuk mencapai kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Kata kunci: pemberdayaan, maqashid syariah
AbstractionABSTRACT An Analysis of Women’s Empowerment of Batik Artist Observed from Maqashid Syariah (A Case Study at the Batik Tulis Madura in Jokotole Collection) The empowerment is the one of effort to obtain the strength. To strengthen and empower a weak group in societies and individuals who have problem of economy. A group of society which needs the attention is women. There are still many women particularly in the rural area which has not been empowered in term of education, social or economic. This thing is what makes Ms. Uswatun Hanasah worried and concerned about the fate of women in Tanjung Bumi village who most of them are Batik artists. All the batik artists feel disadvantaged by the suppliers until they must stop so they lose their job and income. Ms. Uswatun tries to collect the women artists by giving the motivational motivation, convincing, and empowering the artists by training and also mentoring to obtain their job back. The purpose of this study was to find out the empowerment of batik artisans in the Jokotole Collection and to find out the empowerment of batik artisans in Jokotole Collection viewed from maqashid syariah. The research type which is used is the research of descriptive qualitative. The object of this research is the women of batik artist in Bangkalan. The method of collecting the data which is used is semi-structured interview to gather the information from the customers. The step of analysis is started from collecting the data, reducing the data, presenting and drawing the conclusion. The result of this research shows that empowerment is done by motivating, giving direction,and training the craftsmen. The existence of this empowerment, the owner of Batik business particularly all the artists can keep and maintain five major elements of maqashid syariah: keeping the religion, mental, mind, descent and property needs. To achieve a good prosperity here and hereafter. Keywords: The Empowerment, maqashid syariah
Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal