Akuntansi syariah hadir sebagai jawaban atas ketidaksesuaian dalam praktik akuntansi konvensional, biar pun tujuannya sama yaitu untuk mencapai praktik akuntansi yang baik dan sehat. Akuntansi konvensional tidak dapat diterapkan dalam lembaga keuangan yang berlabelkan syariah baik dari akibat ekonomi maupun implikaisi akuntansi. Perbedaan yang jelas terletak pada sistem bagi hasil dan bunga. Koperasi Bina Syariah Ummah ialah koperasi simpan pinjam yang telah beroperasi selama empat tahun. Dalam kurun waktu tersebut tentunya tidak diragukan lagi performanya termasuk penerapan akuntansinya. Namun dalam pengaplikasiannya ditemukan ketidaksesuain dalam penerimaan dana dari produk tabungan sitakwa dan deposito yang diakui sebagai kewajiban. Menurut PSAK No. 105 dana yang masuk dari aktivitas mud{a

Sharia Accounting is present as answer to unconformities in conventional accounting practises, although either has the same purpose to achieve goods and healthy accounting practises. Conventional accounting cannot be applied in financial institutions labeled sharia, both from the economic and accounting implications. The obvious between them is in the profit sharing and interest system. Koperasi Bina Syariah Ummah is a savings and loan cooperative that has been operating during four years. In this period make us belive that the performance of this coorperation is undoubtedly including of is accounting. However, in application founded unconformities in the reception of fund from the Sitakwa savings product and deposito product that accepted as liabilities. According to PSAK 105 the income fund from mud{a

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal