Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Pariwisata Berkearifan Lokal Pemerintah Kabupaten Sumenep ditinjau dalam Perspektif Pariwisata Syariah
    Penulis : Syaiful Wahed
    Dosen Pembimbing I : Lailatul Qadariyah, S.HI.,M.EI
    Dosen Pembimbing II :-
    Abstraksi

    Pulau Madura khususnya Sumenep merupakan bagian dari Jawa timur yang masuk dalam zona berpotensi untuk di kembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah merupakan model pariwisata dengan sistem penerapannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam karena islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan namun juga mengatur hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam. Akan tetapi, pemerintah kabupaten Sumenep tidak mengunakan pariwisata syariah melainkan lebih memilih mengambil kebijakan sistem pariwisata berkearifan lokal. Pariwisata berkearifan lokal dengan pariwisata syariah secara harfiah maupun termenologi tidak memiliki kaitan antara satu dengan yang lain karena keduanya merupakan etintitas tersendiri. Namun, nilai-nilai islam harus tetap menjadi tolak ukur dalam setiap aktivitas masyarakat Sumenep serta kearifan lokal juga sangat di butuhkan dalam pengembangan pariwisata di Sumenep. Kearifan lokal akan menjadi kekuatan karakteristik yang unik dan daya tarik yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang pemerintah kabupaten Sumenep menerapkan pariwisata berkearifan lokal serta mengetahui pedoman pariwisata berkearifan lokal pemerintah kabupaten Sumenep tinjauan dalam pariwisata syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif kemudian menghimpun data-data yang berkaitan dengan latar belakang dan pedoman pemerintah kabupaten Sumenep. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dideskripsikan pedoman pariwisata berkearifan lokal pemerintah kabupaten Sumenep dan disandingkan dengan pariwisata syariah untuk membuktikan letak singkronisasi dari kedua pedomanan tersebut serta menggambarkan keadaan Kabupaten Sumenep sehingga tidak menerapkan pariwisata syariah. Acuan utama Dinas pariwisata, kebudayaan dan olahraga dalam mengelola kepariwisataan di kabupaten Sumenep adalah Perda No 6 Tahun 2014 tentang Pelestarian cagar budaya. Pariwisata berkearifan lokal yang diterapkan Kabupaten Sumenep merupakan salah satu cara untuk tetap mempertahankan budaya dan adat istiadat lokal yang sudah diturunkan nenek moyang mereka karena adat istiadat ini sangat kental dengan nilai-nilai islam, maka dalam pariwisata berkearifan lokal inipun sarat dengan nilai-nilai islam. Pariwisata berkearifan lokal Kabupaten Sumenep merupakan perpaduan lokalitas dengan religousitas masyarakat yang melebur dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi Sumenep. Sehingga ini menjadi lebih unik dan menarik dibandingkan dengan sistem yang ada di daerah lainnya. Karena itu ketika desain pariwisata yang diusung pemerintah Daerah kebupaten sumenep menggunakan kata berkearifan lokal maka sejatinya konsep yang ingin dibangun adalah konsep wisata yang tidak meninggalkan nilai dan ajaran agama yang mayoritas dianut oleh mayoritas masyarakatnya. Kata Kunci: Pariwisata Sumenep, Kearifan Lokal, Pariwisata Syariah

    Abstraction

    Madura Island particularly Sumenep the part of East Java which is included in the potential zone to be developed as Islamic tourism. Islamic tourism is tourism model with the implementation system which is not contradictory with the Islamic values because Islam doesn’t only regulate the relation between human and God but also regulate the relation between human and other people, and also the relation between human and nature. But, the Government of Sumenep Regency doesn’t use Islamic tourism but they prefer to take the policy system of local wisdom tourism. Local wisdom tourism and Islamic tourism literally or terminology has not the relation between one and others because both of them are individual entity. However, the Islamic values must be a benchmark in every activity of Sumenep society and also the local wisdom is really needed in developing the tourisms in Sumenep. The local wisdom will be a strength of unique characteristic and the specific attractiveness. This research purposes to find out how the background of the government of Sumenep Regency applies the local wisdom tourism and also to find out the guide of local wisdom tourism of the Government in Sumenep Regency viewed in Islamic tourism. This research uses a qualitative approach with the method of descriptive case study. Then, to collect the related data with the background and the guide of the Government Sumenep Regency. In collecting the data, it uses the method of observation, interview, documentation and it will be described the guide of local wisdom tourism of the Government Sumenep Regency, then analysing with Islamic tourism, it is continued by proving the location of synchronization from both of the guide, it also represents the condition of Sumenep Regency so it doesn’t apply the Islamic tourism and it gives the solution to be able to develop Sumenep tourism. Local wisdom tourism which is applied in Sumenep Regency is the one of way to maintain the local culture and custom which has inherited by their ancestors are very thick with the Islamic values, so in this local wisdom tourism is the requirement in Islamic values. The local wisdom tourism in Sumenep Regency is a locality combination with the religiosity of society which melts and adapts with the situation and condition in Sumenep. So, this is more unique and interesting than the system which is exist in other areas. Because, when the design of tourism which is brought the regional government Sumenep Regency using the words of local wisdom, so simply the concept which is wanted to be built is tour concept which does not leave the religion value and lesson that is followed by the majority of the society. Keywords: Sumenep tourism, Local wisdom, Islamic tourism

Detail Jurnal