Persepsi adalah suatu cara bagaimana kita melihat dunia disekitar kita, cara kita menilai segala sesuatu yang menurut kita baik atau sebaliknya. Dari persepsi itu sendiri yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang.Perilaku merupakan suatu sikap, tindakan ataupun segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia baik itu secara kasat mata maupun tidak kasat mata seperti halnya kegiatan sehari-hari yang dilakukan manusia misalnya bekerja, berbicara dengan orang lain ataupun bertukar pendapat dengan orang lain baik itu dalam masalah sosial ataupun masalah ekonomi seperti halnya hutang piutang. Praktek hutang-piutang emas yang terjadi sudah cukup lama dilakukan oleh masyarakat desa tengket dengan jaminan sawah atau menyerahkan hasil panen sehingga pelaksanaan hutang-piutang dengan sistem seperti itu lebih mudah diakses. Peneliti disini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang lebih mengedepankan perspektif ekonomi islam, yaitu jenis penelitian yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat dalam aktivitas ekonomi baik itu mencakup tentang hubungan, sifat, peran, perilaku maupun lainnya Hasil dari penelitian ini adalah:yaitu Persepsi masyarakat mengenai hutang-piutang emas di Desa Tengket secara umum masih dikategorikan rendah, hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat berbendapat bahwa adanya hutang-piutang emas dengan sistem jaminan sawah atau memberikan hasil panen dirasa sudah sangat tepat karena dapat meringankan beban orang lain, maka dari itu masih banyak masyarakat yang melakukan hutang emas tersebut. Sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat muslim terhadap hutang emas tersebut adalah dikarenakan transaksi hutang emas tersebut dianggap lebih mudah diakses untuk mendapatkan pinjaman dalam waktu yang singkat dan juga dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang masih minim, kebiasaan yang sudah lama terjadi di desa tersebut, serta dikarenakan pengalaman dari orang tua yang mereka jadikan pedoman sampai saat ini membuat masyarakat di desa tengket masih banyak yang berperilaku demikian. Kata kunci: Persepsi, Perilaku, Hutang Emas

Perception is a way of how we see the world around us, how we judge everything that we think is good or vice versa. From the perception itself which will then be the background of one's behavior. Behavior is an attitude, action or everything that is done by humans either in plain or invisible as well as daily activities carried out by humans such as working, talking with others or exchanging opinions with others both in social matters or economic problems as well as accounts receivable. The practice of gold debts that has occurred for a long time has been carried out by tengket villagers by guaranteeing rice fields or handing over harvests so that the implementation of debts with such a system is more accessible. Researchers here use the type of qualitative research that puts forward the perspective of Islamic economics, namely the type of research relating to people's lives in economic activities both covering relationships, nature, roles, behavior and others The results of this study are: public perception of gold debts in Tengket Village is generally categorized as low, this is because the majority of people are of the opinion that the existence of gold debts under the paddy collateral system or provide harvest is considered very appropriate because it can ease other people's burdens, therefore there are still many people who do the gold debt. While the factors that influence Muslim community behavior towards the gold debt are because the gold debt transaction is considered more accessible to get a loan in a short time and is also influenced by the community's lack of knowledge, long-standing habits in the village, and because of experience from the parents they used as a guideline to date, many people in the sticky village still behave in this way. Keywords: Perception, Behavior, Gold Debt

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal