Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS PRODUKSI KERIS DITINJAU DARI TEORI PRODUKSI DALAM ISLAM (STUDI KASUS DESA AENG TONG-TONG KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP)
    Penulis : BAYU FIRNANDA
    Dosen Pembimbing I : Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.E.I
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Ekonomi merupakan bagian yang memiliki kaitan sangat erat erat bagi kehidupan masyarakat seluruhnya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pasti menghadapi persoalan-persoalan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan manusia untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka kegiatan tersebut, diperlukannya aturan-aturan main yang sesuai dengan syarat nilai moral, agar tidak menimbulkan kekacauan dan kesulitan. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia bebas melakukan apa saja asal tidak melanggar peraturan-peraturan hukum negara yang ditetapkan oleh pemerintah dan aturan syariat yang telah diatur oleh Islam. Salah satunya dalam bidang produksi tanpa melakukan eksploitasi alam yang bisa merusak lingkungan. Indonsia memiliki banyak budaya yang setiap daerahnya memiliki perbedaan. Madura salah satunya, khususnya di Sumenep yang terkenal dengan budaya memproduksi keris, dimana budaya dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi melalui produksi keris ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana produksi keris yang ditinjau dari teori produksi dalam Islam di desa Aeng Tong-Tong, kecamatan Saronggi, kabupaten Sumenep ditinjau dari produksi dalam Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada 30 orang pembuat keris sebagai sampel. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan dokumentasi sebagai dokumen pendukung penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membuat keris sudah menjadi pekerjaan mayoritas masyarakat yang ada di Desa Aeng Tong-Tong sejak dari kerajaan yang ada di Sumenep, pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan turun temurun dari nenek moyang masyarakat di Desa Aeng Tong-Tong. Para pembuat keris dapat membagi waktu atau saling menunjang antara ibadah dan bekerja sebagai pembuat keris, pembuatan keris juga dilakukan dengan penuh penjiwaan, serta penuh harap atau do’a kepada Allah SWT. Agar keris yang sudah selesai dibuat dapat bermanfaat bagi pemiliknya. Pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep ada yang mengutamakan keuntungan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari dan ada yang tidak mengutamakan keuntungan dikarenakan untuk melindungi keris. Kata kunci: Produksi, Keris, Teori Produksi, Islam.

    Abstraction

    Economics is a very close relationship to the life of the whole community. In everyday life, people must face economic problems. Economic activities are human activities to fulfill their daily needs. Therefore, the need for rules of this is in accordance with the requirements of moral values, so as not to cause chaos and difficulties. In fulfilling their daily needs, people are free to do anything as long as they do not violate the rules of the state law stipulated by the government and the rules of Shari'a which have been regulated by Islam. One of them is in the field of production without exploiting nature which can damage the environment. Indonesia has many cultures in which each region has a difference. Madura is one of them, especially in Sumenep which famous for its culture of producing keris, a cultural form which used as the fulfillment of economic needs through the production of this keris. This study aims to find out how the production of keris viewed from the theory of production in Islam in the village of Aeng Tong-Tong, Saronggi sub-district, Sumenep district viewed from production in Islam. This research is qualitative research with a descriptive approach. In this study, the researcher conducted interviews with 30 keris makers as samples. In addition, in this study researcher conducted documentation as supporting research documents. The results showed that the activity of making keris had become the work of the majority of the people in Aeng Tong-Tong Village since the kingdom in Sumenep, the work is hereditary work from the ancestors of the people in Aeng Tong-Tong Village. The keris makers can divide time or support each other between worship and work as a keris maker, making keris is also carried out with full inspiration, and full of hope or prayer to Allah SWT. So that the finished keris can be beneficial for the owner. The making of keris in Aeng Tong-Tong Village, Saronggi District, Sumenep Regency prioritizes profit which aims to fulfill daily economic needs and there are those who do not prioritize profits due to protecting the keris or maximizing the artwork in the form of keris. Keywords: Production, Kris, Production Theory, Islam.

Detail Jurnal