Detail Karya Ilmiah
-
TINJAUAN MAQASHID AL-SYARIAH TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI BONGGOLAN KERUPUK YANG MENGGUNAKAN SISTEM ROMBONG KEJUJURAN (Studi Kasus di Pasar Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik)Penulis : Ahmad Nurus ShobahDosen Pembimbing I : Khoirun Nasik, S.H.I., M.H.I.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Penelitian dengan judul “Tinjauan Maqashid Al-Shari’ah Terhadap Praktik Jual Beli Bonggolan Kerupuk yang Menggunakan Sistem Rombong Kejujuran" adalah menganalisis praktik jual beli suatu produk makanan bonggolan kerupuk yang menggunakan sistem kejujuran dalam tranksaksinya. Dimana rombong tersebut tidak ada seorangpun yang menjaganya, hanya ada gerobak dan bonggolan kerupuk saja. Jika ada pembeli tinggal meletakkan uangnya ke dalam otak yang telah disediakan. Karena itulah peneliti merasa tertarik untuk mencari dan menganalisis tentang praktik jual beli bonggolan kerupuk yang menggunakan sistem rombong kejujuran. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif untuk jenis penelitian lapangan yang mana bersifat deskriptif analitis dengan menggambarkan kejadian yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian di pasar Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik. Kemudian menganalisanya berdasarkan yuridis, pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris karena penulis menganalisis berdasarkan teori jual beli dan maqashid shari’ah. Kemudian digabungkan dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.sedangkan dalam tahap analisis data yang digunakan adalah metode induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam “Praktik Jual Beli Bonggolan Kerupuk yang Menggunakan Sistem Rombong Kejujuran" lebih banyak mengandung nilai maslahahnya dari pada madl aratnya. Karena semenjak berdiri selama 3 tahun usaha tersebut jarang ada yang melakukan kecurangan, pernah terjadi satu dua kali itu merupakan hal yang wajar. Mengenai praktik jual beli bonggolan kerupuk ini dari tiga peringkat kebutuhan (daruriyyah, hajiyyah, tahsiniyyah) termasuk dalam peringkat hajiyyah, karena kebutuhan ini adalah kebutuhan pelengkap dari kebutuhan pokok, di mana jika tidak terpenuhi tidak sampai mengancam eksistensi salah satu dari kelima pokok tersebut.
AbstractionResearch entitled "Maqashid Al-Sharia Review of Bonggolan Crackers Sale Practices Using the Honesty Cart" is to analyze the practice of buying and selling a bonggolan crackers food product that uses a system of honesty in its transactions. Where the cart is no one is guarding it, there are only carts and bonggolan crackers. If there is a buyer, just put the money in the box provided. That's why researchers feel interested in looking for and analyzing the practice of buying and selling bonggolan crackers that use a system of honesty cart. This research uses qualitative for this type of field research which is descriptive analytis by describing events that occur in the field. The research location is in the Sidayu Subdistrict market in Gresik Regency. Then analyzing it based on juridical, the approach used is empirical juridical because the authors analyze based on theory buy sell and maqashid sharia. then combined with the facts in the field. Data collection methods used in this study are observation, interviews, and documentation. While in the analysis phase the data used is an inductive method. The results of the study show that in the “Bonggolan Crackers Selling Practice Using the Honesty Cart System” contains more value than the rat. Because since its establishment for 3 years the business rarely cheated, there has been one or two this time is a natural thing. Regarding the practice of buying and selling these bonggolan crackers of three rank needs (dlaruriyyah, hajiyyah, tahsiniyyah) included in the rank hajiyyah, because these needs are complementary needs of basic needs, where if not fulfilled until it threatens the existence of one of the five points.