Detail Karya Ilmiah
-
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN ARISAN ONLINE (STUDI KASUS DI SURABAYA)Penulis : Muluk RusidaDosen Pembimbing I : Ahmad Musadad, S.H.I.,M.S.I.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Masyarakat yang ingin menabung atau membutuhkan dana dalam waktu yang cepat sehingga mereka tertarik untuk mengikuti arisan online, dimana arisan online disini dilakukan dengan sistem menurun dimana anggota yang mengambil slot pertama akan rugi karena ia membayar uang arisan dengan jumlah lebih besar dari pada anggota yang dibawahnya, namun get yang mereka dapatkan jumlahnya sama dan anggota yang terakhir akan untung karena ia membayar uang arisan dengan jumlah yang sedikit dari jumlah uang yang ia terima.Dengan begitu arisan online di Surabaya sangat merugikan pihak yang lain, dimana di dalam Islam sangat dianjurkan untuk bersikap adil terhadap sesamanya. Arisan online dilakukan dengan tidak saling bertatap muka, artinya mereka hanya melakukan transaksi melalui transfer saja. Arisan online dikelola oleh admin dan didirikan oleh owner. Di dalam arisan online terdapat biaya admin dan denda bagi anggota arisan yang telat membayar. Denda tersebut berjalan setiap hari dan akan berhenti setelah anggota arisan membayar uang arisan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan syariat Islam, dimana dalam utang piutang tidak diperbolehkan adanya tambahan. Oleh karena itu maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini (1) Bagaimana Pelaksanaan Arisan Online di Surabaya (2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Arisan Online di Surabaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri, wawancara dan Dokumentasi, serta. Teknik pengolahan dan analisis data dengan menggunakan hasil wawancara yang sistematik. Penelitian ini menyimpulkan (1) Mengetahui Praktek Arisan Online di Surabaya (2) Mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan online di Surabaya. Dalam pelaksanaan arisan online di Surabaya terdapat denda yang berjalan per harinya bagi anggota yang telat membayar arisan kemudian adanya tambahan uang yang di peroleh bagi anggota slot terakhir sehingga akan merugikan pihak lain. Hal tersebut kurang memperhatikan beberapa prinsip Hukum Islam, salah satunya prinsip keadilan, dimana anggota arisan seharusnya mendapatkan hak yang sama dan tidak ada pihak yang dirugikan oleh karena itu penulis menyatakan bahwa penelitian ini belum sesuai dengan Hukum Islam karena dalam pelaksanaannya mengandung unsur riba. Kata Kunci: Arisan Online, Sistem Menurun, Biaya admin, Denda, Riba, Hukum Islam.
AbstractionPeople who want to save or need funds in a fast time so thay they are interested in participating in online social gathering, where online social gathering here is done with a downward system where the member who takes the first slot will lose because he pays a charity with a greater amount than the member below him, but the get they get is the same and the last member will be profitable because he pays arisan money with a small amount of the amount of money he receives. So online social ghatering in Surabaya is very detrimental to others, where in Islam it is highly recommended to be fair to each other. Online social ghatering is done by not meeting each other, meaning that they only make transactions through transfers. Online social ghatering is managed by the admin and established by the owner. In online social ghatering there are admin fees and fines for social gathering members who are late paying. The fine runs every day and will stop after the social ghatering member pays a fee. This is very contrary to Islamic law, where additional debt is not permitted. Therefore, the problems discussed in this study (1) How is the Implementation of Online social ghatering in Surabaya (2) How is the Overview of Islamic Law Against the Implementation of Online social ghatering in Surabaya. In this study, researchers used a type of qualitative research using data collection techniques consisting of interviews and documentation as well. Data processing and analysis techniques using systematic interview results. This study concludes (1) Knowing Arisan Online Practices in Surabaya (2) Knowing Islamic legal reviews of online social gathering in Surabaya.In conducting online social gathering in Surabaya there is a fine that runs per day for members who are late in paying arisan then there is additional money earned for the members of the last slot so that it will harm other parties. It does not pay attention to some of the principles of Islamic law, one of which is the principle of justice where members of the social gathering should get the same rights and no party is harmed, therefore the author states that this research is not in accordance with Islamic law because it contains elements of usury. Keywords: Online Social Ghatering, Declining System, Admin Costs, Fines, Usury, Islamic Law.