Detail Karya Ilmiah
-
TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP JUAL BELI JAMBU MENTE DALAM SATU POHON MILIK BERSAMA (Studi Kasus di desa Betes Kec. Dasuk Kab. Sumenep)Penulis : SITI HANAHDosen Pembimbing I : Ach. Mus'if, S.HI., M.ADosen Pembimbing II :Abstraksi
Skripsi ini berjudul “Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Jual Beli Jambu Mente dalam Satu Pohon Milik Bersama (Studi Kasus di desa Betes kecamatan Dasuk kabupaten Sumenep)” dengan latar belakang di desa betes terdapat praktek jual beli yang tidak ada kejelasan atas kepemilikan karena pada umumnya jambu mente tersebut berbuah lebat. Dalam transaksi jual beli ini di awali oleh kebiasaan di masyarakat mengakui bahwa status kepemilikan pada dahan yang menjalur/merambat ketanah orang lain adalah dimiliki orang tersebut. Dalam praktek jual beli kemudian sering terjadi jual beli buah atas tanah masing-masing tanpa adanya kejelasan batas pohon. Dalam transaksi ini salah satu pihak pembeli atau pemilik pohon sebelahnya sering terjadi perselisihan dan merasa dirugikan karena tidak ada pembatas yang jelas dalam pengambilan buah mente tersebut. Tujuan dari skrispsi ini adalah untuk mengetahui jual beli jambu mente dalam satu pohon milik bersama serta bagaimanakah tinjauan fiqih muamalah pada jual beli tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (field Resaerch) dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris pada jual beli jambu mente dalam satu pohon milik bersama studi kasus di desa Betes kecamatan Dasuk kabupaten Sumenep dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek kepemilikan jambu mente yang dilakukan oleh masyarakat desa betes adalah termasuk adat kebiasaan yang benar. Sedangkan praktek jual beli jambu mente telah menyalahi syarat sah jual beli yaitu adanya keridakjelasan pembatas pada pohon jambu mente pada saat memanennya. Dalam teori fiqih muamalah jual beli jambu mente tersebut hukumnya fasid baik jual beli maupu syarat sah jual beli. Kata kunci : Kepemilikan, Jual Beli, dan Tradisi(‘Urf)
AbstractionThis thesis entitled "Overview of Muamalah Jurisprudence on Cashew Sale in One Jointly-Owned Tree (Case Study in Betes village, Dasuk sub-district, Sumenep district)" with a background in the village of Betes there is a practice of buying and selling without clarity over ownership because cashew is generally the fruit is dense. In this sale and purchase transaction, the habit in the community begins to recognize that the ownership status on the branch that lines / propagates the land of others is owned by that person. In the practice of buying and selling, there is often a sale and purchase of fruit on their respective land without the clarity of tree boundaries. In this transaction, one of the buyers or the owner of the tree next to it often disputes and feels aggrieved because there is no clear limitation in taking the cashew fruit. The purpose of this survey is to find out the buying and selling of cashew in a shared tree and how the muqalah fiqh review on the sale and purchase. This research is a qualitative research (field Resaerch) by conducting interviews and documentation. This study uses an empirical juridical approach to the sale and purchase of cashew in a joint tree belonging to a case study in Betes village, Dasuk sub-district, Sumenep district with the nature of descriptive analysis. The results of the study showed that the practice of cashew ownership carried out by the villagers of Betes included the right customs. While the practice of buying and selling cashew has violated the legitimate conditions of sale and purchase, namely the lack of clarity on the cashew tree when harvesting it. In the theory of fiqh muamalah, the sale and purchase of cashew is legal, the fasid is good for buying and selling or the legal conditions for buying and selling. Keywords: Ownership, Buying and Selling, and Tradition (‘ Urf)