Detail Karya Ilmiah

  • TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN TIGA KALI LIPAT TERHADAP PEDAGANG BAWANG DIKEPULAUAN MASALEMBU KABUPATEN SUMENEP
    Penulis : Zainol Hasan
    Dosen Pembimbing I : Mohammad Hipni, S.H.I., M.H.I
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Dalam berbisnis menurut islam mencari keuntungan merupakan hal yang dibolehkan dan dibenarkan, bahkan sebagian besar tujuan orang berbisnis adalah untuk mencari keuntungan sebagai pendapatan mereka. Dan tidak ada satu nash pun yang membatasi pengambilan keuntungan misalnya 25%, 50%, 100% ataupun lebih dari jumlah modal. Dalam islam tidak ada batasan tertentu untuk mengambil keuntungan, karena itu termasuk rizki dari Allah. Terkadang Allah melimpahkan banyak rizki kepada manusia sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga terkadang ada beberapa orang yang mengambil keuntungan 100% atau lebih dari modal pokoknya. Terdapat pedagang yang membeli barang dagang ketika harganya sangat murah, kemudian dijual ketika harga naik, sehingga para pedagang mendapatkan keuntungan yang besar. Sebaliknya, para pedagang membeli barang ketika harga barang mahal, kemudian barang dijual saat harga dari barang tersebut turun drastis dikarenakan beberapa faktor.Karena itu, tidak ada ketentuan batasan keuntungan yang bisa di ambil oleh para pedagang. Peneliti jenis ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif bersifat diskriptif.Pengertian dari penelitian ini adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, dengan objek penelitian yakni para pedagang bawang yang ada di Kepulauan Masalembu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai fenomena yang terjadi. Analisis data penelitian adalah melakukan analisis terhadap data di mulai sejak pengumpulan data, penyajian data, dan verifikasi penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang bawang yang ada di kepulauan masalembu dalam penetapaan harganya tidak mengikuti haraga yang ada di Sumenep atau di Surabaya, karena terdapat beberapa kendala dari transportasi untuk menyebrang ke Pulau Masalembu, karena keadaan cuaca atau angin yang bisa mengakibatkan transportasi tersebut tidak bisa beroperasional karena cuaca buruk sehingga kapal maupun perahu tidak bisa beroperasi setiap hari ke Pulau Masalembu. Kata Kunci: Sosiologi Hukum Islam, Pengambilan Keuntungan, Penetapan Harga

    Abstraction

    ABSTRACT In doing business according to Islam seeking profit is permissible and justified, in fact most of the goals of people doing business are to seek profits as their income. And there is no single text that limits the profit taking, for example 25%, 50%, 100% or more than the amount of capital. In Islam there are no certain limits to taking advantage, because that includes rizki from God. Sometimes God bestows many blessings on humans according to their needs. So sometimes there are some people who take advantage of 100% or more of their principal capital. There are traders who buy merchandise when the price is very cheap, then sell when the price rises, so the traders get a big profit. Conversely, traders buy goods when the price of goods is expensive, then the goods are sold when the price of the item drops dramatically due to several factors. Therefore, there are no restrictions on the profit that traders can take. Researchers of this type included in the type of qualitative research are descriptive. The understanding of this research is careful and critical investigation in finding facts and principles, with the object of research being onion traders in the Masalembu Islands. Data collection methods used in this study were interviews and observations in order to find out more deeply about the phenomenon that occurred. Analysis of research data is to analyze data starting from data collection, data presentation, and verification of data presentation. The results of this study indicate that onion traders in the island of Bogor in price fixing do not follow the price in Sumenep or in Surabaya, because there are several obstacles from transportation to crossing to Masalembu Island, because weather conditions or winds that can cause transportation cannot operate because of bad weather so that ships and boats cannot operate every day to Masalembu Island Keywords: Sociology of Islamic Law, Profit Taking, Pricing

Detail Jurnal