ABSTRAK Media kampanye berupa banner dan pamflet merupakan sebuah alat peraga kampanye yang keberadaannya digunakan sebagai fungsi publikasi. Melalui banner dan pamflet, para calon legislatif, eksekutif, dan yudikatif dengan mudah mempublikasikan dirinya pada masa demokrasi. Pada penelitian ini, media kampanye diteliti menggunakan kajian teori semiotika Roland Barthes pada aspek makna denotatif, makna konotatif, dan mitos. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penggunaan makna denotatif, konotatif, dan mitos pada penggunaan banner dan pamflet calon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan menggunakan teknik observasi, teknik simak, teknik dokumentasi, teknik wawancara, dan teknik kepustakaan. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan memverikasi atau menyimpulkan data. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi metode/teknik dengan membandingkan hasil analisis dengan wawancara. Hasil penelitian ditemukan (1) penggunaan makna denotatif diimplementasikan pada aspek-aspek banner dan pamflet calon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan tahun 2018 berupa foto diri, warna, jargon politik, dan nama pasangan calon, (2) makna konotatif menggambarkan tentang karakter pasangan calon melalui interpretasi warna, penggunaan atribut pakaian, jargon politik yang digunakan, serta gelaran nama yang disanding, (3) makna mitos terdapat pada penggunaan peci, serban, gelaran nama, dan masjid Syaikhona Muhammad Kholil sebagai ideologi yang dibangun. Kata Kunci: Semiotika, Banner, Makna

ABSTRACT Abstract : A campaign media that consits of banner and pamphlet are a campaign visual tool which is the existence used as publication function. By banner and pamphlet, a legislative candidates, an executive candidates, and a judicial candidates are easy to publicate themselves on democracy. On this research, campaign media are analyzed by using teory semiotic by Rolamd Barthes on aspect denotative meaning, connotativ meaning and myth. This research aims to describe the usage of denotative meaning, connotative meaning and myth in using banner and pamphet regent and vice regent candidates Bangkalan on 2018. The research method that used is descriptive qualitative approach. The data that obtained is collected by using observation technique, observing technique, documentation technique, interview technique and documents technique. After collecting data, than analyzed by reducing data, supplying data and drawing veritification or concluding the data. A Data validity technique that used is triangualtion method/technique by comparing the results of analysis with interviewing. The result of research found (1) the usage of denotative meaning is implemented on the aspect of banner and pamphlet regent and vice regent candidates Bangkalan on 2018 which are the candidates photo, the color, political jargon, and the name of the candidates. (2) connotative meaning draws about the chatacter of candidates by interpreting the color, the usege of attributes in clothing, the political jargon that used, and the title that used. (3) the myth meaning that the existance on wearing pici, the turban, the title, and Syaichona Muhammad Kholil mosque as the basic principle that is built. The key words: Semiotic, Banner, Meaning

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal