Detail Karya Ilmiah
-
Ungkapan Tabu Bahasa Jawa Masyarakat Dusun Siwalan Desa Glagahsari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban (Kajian Semantik)Penulis : Tria Shofiatur RosyidaDosen Pembimbing I : Ira Fatmawati, S.S., M.Pd.,Dosen Pembimbing II :Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd.,Abstraksi
ABSTRAK Abstrak : Penelitian ini meneliti ungkapan tabu bahasa Jawa masyarakat dusun Siwalan desa Glagahsari kecamatan Soko kabupaten Tuban. Ungkapan tabu bahasa Jawa merupakan ungkapan bahasa Jawa yang sebenarnya dilarang. Ungkapan tabu yang diteliti diklasifikasikan menjadi dua yaitu ucapan dan tindakan. Ilmu semantik menjadi kajian penelitian ini, karena peneliti fokus terhadap makna ungkapan yang dituturkan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud ungkapan tabu bahasa Jawa ucapan dan tindakan serta mendeskripsikan makna ungkapan tabu bahasa Jawa ucapan dan tindakan masyarakat dusun Siwalan. Penelitian ini menggunakan teori ungkapan tabu menurut Frazer. Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat dan sesepuh yang berpenduduk asli dusun Siwalan. Data penelitian yaitu data berupa wujud ungkapan tabu berupa ucapan dan tindakan masyarakat dusun Siwalan. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, dokumentasi, SBLC, mentode cakap, teknik catat, teknik rekam. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini: Pertama, wujud ungkapan tabu bahasa Jawa berupa ucapan yaitu : tabu nama kerabat (Gundhul, Glempo, Anton, Ropi’i, Besek, Kenthol, Wiji Kampret, Boning, Da’ono, Bokir), tabu nama binatang (Jangkrik, Mbothang-mbathang, Kuampret, Wedhus), tabu kata-kata tertentu yang dibagi menjadi empat yaitu : tabu menyebut alat kelamin (Nggatheli), tabu menyebut aktivitas seksual (Dancuk, Daasik, Diamput, Kelon, Main), tabu berkaitan profesi tertentu (Begenggek), tabu menyebut fungsi badaniyah (Bentokno, Dobol, Telek, Guuoblog, Ngising, Picek, Mani, Taek, Mencret, Silit). Wujud ungkapan tabu berupa tindakan salah satunya tidak boleh makan di tengah pintu. Kedua, Makna ungkapan tabu bahasa Jawa berupa ucapan adalah panggilan untuk seseorang dengan maksud menunjukkan kekesalan, kata-kata kasar yang diucapkan dalam konteks marah. Makna ungkapan tabu bahasa Jawa berupa tindakan berhubungan dengan adab sopan santun, makhluk ghoib dan kesehatan. Kata Kunci : wujud ungkapan tabu, tabu ucapan, tabu tindakan.
AbstractionAbstract Abstract : This study examined the expression of taboo Java language Siwalan society, Glagahsari village, Soko sub-district, Tuban regency. The expression of taboo Java language is an expression of the Java language is actually banned. The taboo expression in this study is classified into two, i.e. a speech and an action. The semantics science to be the study of this research, because the researcher focus on the meaning of the utterances that spoken. This study aims to describe a form of taboo Java language expression whether speech and action, and also to describe the meaning of the taboo Java language expression whether a speech and an actions of Siwalan society. This study uses the theory of the taboo expression proposed by Frazer. The approach that used, namely a qualitative approach with descriptive method. The source data in this study is the community and the elders of the pure society in Siwalan. The research data is the taboo expression in the form of a speech and an action of Siwalan society . The research data obtained by observation technique, documentation, SBLC, conversation method, engineering note, and engineering record. The technique of data analysis in this study using data reduction, presentation of the data and withdrawal of conclusion. The technique of checking the validity of the data using triangulation source and triangulation theory. The results of this study: First, the taboo Java language expression in a form of speech, namely : the taboo of relatives name (Gundhul, Glempo, Anton, Ropi'i, Besek, Kenthol, Wiji Kampret, Boning, Da'ono, Bokir), a taboo of animal name (Jangkrik, Mbothang-mbathang, Kuampret, Wedhus), the taboo of certain words which are divided into four, namely : the taboo calls the genitals (Nggatheli), the taboo mention sexual activity (Dancuk, Daasik, Diamput, Kelon, Main), taboo relating certain professions (Begenggek), the taboo of calling a function badaniyah (Bentokno, Dobol, Telek, Guuoblog, Ngising, Picek, Mani, Taek, Mencret, Silit). A form of the taboo expression in the form of actions like should not eat in the middle of the door. Second, the meaning of the taboo Java language in the form of utterance or spoken is a call to someone with the intention of showing bitterness, harsh words spoken in angry context. The meaning of the taboo Java language in the form of the action associated with the attitude, ghoib creature and health. Keywords : The form of expression taboo, taboo speech, and taboo action