Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS PELENGGARAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR ILOKUSI WACANA KAMPANYE PADA BANNER CALON LEGISLATIF 2019 DI KOTA SIDOARJO: KAJIAN PRAGMATIK
    Penulis : Ana Nur Syahadah
    Dosen Pembimbing I : Ira Fatmawati, S.S., M.Pd.
    Dosen Pembimbing II :Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd
    Abstraksi

    anasyahadah11@gmail.com ABSTRAK Abstrak: Banner adalah jenis wacana iklan politik luar ruangan yang digunakan pada masa kampanye sebelum pemilihan umum berlangsung yang berisi mengenai ajakan, janji, keunggulan diri, serta pemberitahuan. Wacana kampanye pada banner digunakan sebagai sarana calon legislatif untuk mempromosikan diri agar mendapat perhatian dari pemilih. Pemakaian bahasa wacana kampanye pada banner kurang diperhatikan oleh penutur demi kemenarikan sehingga banyak melanggar prinsip kesantunan berbahasa, sehingga penting untuk diteliti dan dikaji. Penelitian ini membahas tentang analisis pelanggaran kesantunan berbahasa dalam tindak tutur ilokusi wacana kampanye pada banner Calon Legislatif 2019 di kota Sidoarjo. Tujuan dilakukan penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan jenis pelanggaran kesantunan berbahasa dalam tindak tutur ilokusi wacana kampanye pada banner Calon Legislatif 2019 di kota Sidoarjo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah wacana kampanye pada banner calon legislatif 2019 yang mengandung pelanggaran kesantunan berbahasa dalam tindak tutur ilokusi. Sumber data berupa wacana kampanye. Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan referensial dengan teknik pilah unsur, reduksi data, penyajian data, dan simpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam maksim pelanggaran kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech terdapat dalam lima jenis tindak tutur ilokusi, yaitu pelanggaran maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian yang terdapat dalam tindak tutur ilokusi verba asertif, verba direktif, verba komisif, verba ekspresif, dan verba rogatif. Kata kunci: Pelanggaran, kesantunan berbahasa, Tindak tutur ilokusi, wacana kampanye, banner

    Abstraction

    ABSTRACT Abstract: This study discusses an Analysis of Language Politeness infraction in Ilocutionary Speech on the Political Advertisement of 2019 Legislative Election in Sidoarjo. The aim of this study was to describe the kinds of language politeness infraction in illocutionary speech acts and types of illocutionary speech acts used in 2019 legislative election political advertisement in Sidoarjo. The researcher used descriptive qualitative approach. The data of this study are utterances on 2019 legislative election political advertisements that contain infraction of politeness in illocutionary speech acts. The source of data is billboard political advertisement alike baliho . The technique of this study inn collecting data was using documentation techniques, referral techniques, and note-taking techniques. The data analysis technique used a referential equivalent method with elemental breakdown techniques, data reduction, data presentation, and data conclusions. The results showed that there were six maxims of language politeness infraction, according to Leech found in five types of illocutionary speech acts, namely violations of wisdom maxims, generosity maxims, acceptance maxim, maxim of humility, maximal match, and maximal conclusions found in verb illocutionary speech acts assertive, directive verbs, commissive verbs, expressive verbs, and verbal verbs. Keywords: Language politeness infraction, illocutionary speeches, political advertisements

Detail Jurnal