Detail Karya Ilmiah
-
Postkolonialisme dalam Novel Tanah Tabu Karya Anindita S. ThayfPenulis : Fitrotin Nur Bumi MusthofaDosen Pembimbing I : Wahid Khoirul Ikhwan, S.Pd., M.Pd.Dosen Pembimbing II :Ira Fatmawati, S.S., M.Pd.Abstraksi
ABSTRAK Abstrak: Postkolonialisme mengkaji kondisi-kondisi yang ditinggalkan setelah masa kolonialisme berlangsung. Teori postkolonialisme mengacu pada kehidupan masyarakat pasca kolonial. Objek postkolonialisme yang menyangkut dengan pengalaman kolonial, termasuk karya-karya sastra. Seperti pada penelitian ini menganalisis sebuah novel yang menceritakan tiga perempuan dari Papua, memperjuangkan hak perempuan dari penjajahan yang dilatar belakangi oleh konflik-konflik yang terjadi di tanah Papua. Novel Tanah Tabu mengangkat tema kehidupan masyarakat Papua dengan keadaan dan situasi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk hibriditas, (2) mendeskrisikan bentuk resistensi, (3) mendeskripsikan bentuk mimikri, dan (4) mendeskripsikan bentuk ambivalensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat. Teknik yang digunakan dalam menganalisis adalah dengan analisis isi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teori untuk menjaga keabsahan data yang dikumpulkan. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hibriditas merupakan suatu kondisi yang timbul setelah penjajahan, (2) resistensi sebagai suatu cara untuk perlawanan dari pihak terjajah, (3) mimikri didominasi peniruan yang ada, (4) ambivalensi menggambarkan perasaan tidak sadar saling bertentangan. Keempat hal tersebut terdapat pada novel Tanah Tabu. Kondisi-kondisi yang timbul dalam novel ini menandakan adanya pengaruh masa kolonial. Kata kunci: Hibriditas, Resistensi, Mimikri, Ambivalensi
AbstractionABSTRACT Abstract: Postcolonialism examines the conditions left after the periods of colonialism took place. Postcolonial theory refers to the life of post-colonial society. The object of postcolonialism which concerns colonial experienced, including literary works. In this study analyzed novel that tells three women from Papua, fighting for women's rights from colonialism which was motivated by conflicts that occurred in Papua. Novel Tanah Tabu raises the theme of the life of the Papuan people with the circumstances and situations that exist. This study aimed to (1) describe the form of hybridity, (2) describe the form of resistance, (3) describe the form of mimicry, and (4) describe the form of ambivalence. Method used in this study is a descriptive qualitative approach with data collection techniques using library techniques, reading techniques, and note taking techniques. The technique used in analyzed is by content analysis. The data validity technique used is theory triangulation to maintain the validity of the data collected. The results of the study show that (1) hybridity is a condition that arises after colonization, (2) resistance as a means of resistance from colonized parties, (3) predominantly imitation mimicry, and (4) ambivalence describe unconscious contradictions. These four things are found in the Tanah Tabu novel. The conditions that arise in this novel indicated the influence of the colonial periods. Keywords: Hybridity, Resistance, Mimicry, Ambivalence