Detail Karya Ilmiah
-
Fenomenologi dalam Novel Terbunuhnya Sang Nabi karya Dul Abdul RahmanPenulis : Ratih Auliah AzharDosen Pembimbing I : Abdul Rosid, S.Pd., M.Pd.Dosen Pembimbing II :Ahmad Jami’ul Amil, S.Pd., M.Pd.Abstraksi
ABSTRAK Abstrak: Novel Terbunuhnya Sang Nabi adalah sebuah novel berlatar belakang sejarah, Kampung Sumpang Ale yang dituliskan Dul Abdul Rahman yang ingin membagi kisah sejarah tempat kelahirannya yang tidak sempat ditulis oleh para sejarawan. Latar cerita diangkat menjadi dasar perumusan masalah, yaitu pengungkapan dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Sumpang Ale serta menemukan idiologi pengarang dari lambang yang muncul pada penggambaran tokoh utama dalam aktifitas kehidupan mereka sehari-hari. Penelitian ini memanfaatkan teori fenomenologi Jannet Wollf. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan sumber data primer yaitu Novel Terbunuhnya Sang Nabi karya Dul Abdul Rahman, dan sumber data sekunder adalah buku serta dokumen pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek dan topik penelitian. Objek formal dalam penelitian ini dalam penelitian ini yaitu teks yang terkandung di dalam novel Terbunuhnya Sang Nabi, sementara objek material berupa karya sastra yaitu novel dengan judul Terbunuhnya Sang Nabi karya Dul Abdul Rahman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik simak, teksnik catat. Teknik penganalisisan data yang digunakan yaitu teknik analisis isi. Dalam penelitian ini ditemukan dinamika kehidupan sosial budaya yaitu kondisi masyarakat Kampung Sumpang Ale yang primitif, munculnya konflik kepercayaan masyarakat akibat munculnya hal gaib, peristiwa alam, peristiwa kematian, hilangnya kepercayaan dan rasa hormat akan tetua kampung, masuknya Ajaran Kematian Keempat yang membuahkan keberhasilan panen padi serta masuknya pendidikan. Perlambangan yang ditemukan berupa nama tokoh Jamalang Kundung dan Puang Mattuang yang nencerminkan adanya kasta dan perwatakan. Adapun berdasarkan perlambangan memunculkan suatu pemahaman akan ideologi pengarang yaitu ideologi agama Islam yang dijadikan rujukan tata nilai dalam bersikap dan mengatasi setiap masalah kehidupan serta ideologi Islam yang bertoleransi pada nilai leluhur dan ajaran nenek moyang. Kata Kunci: Terbunuhnya Sang Nabi, Fenomenologi 1
AbstractionABSTRACT Abstract: A novel entitled “Terbunuhnya Sang Nabi” is a historical background novel of Sumpang Ale Village written by Dul Abdul Rahman who wants to share the history of his birthplace which has not been written by historians. The story is taken as the basis of the statements of the problem, namely the disclosure of the dynamics of socio-cultural life of the Sumpang Ale Village community and to find the author’s ideology from symbols that appear in the portrayal of the main characters in their daily activities. This study utilizes phenomenology theory by Jannet Wolf. The approach that used in this study is qualitative with primary source of data that is “Terbunuhnya Sang Nabi” novel, and secondary sources of data those are books and supporting documents related to the problem that becomes the object and topic of the study. The formal object in this study is the text contained in “Terbunuhnya Sang Nabi” novel, while the material object in this study is a literary work in the form of novel entitled “Terbunuhnya Sang Nabi” by Dul Abdul Rahman. Techniques of collecting data that is used in this study are library technique, listen technique and record technique. Technique of analyzing data that used is content analysis technique. From this study, it is found that the dynamics of socio-cultural life are the condition of Sumpang Ale community that is still primitive, the emergence of conflict community trust due to occult things, natural events, death events, loss of trust and respect for village elders, the entry of the Fourth Death Teachings which led to successful rice harvests and the entry of education. The symbols that found are the names of the figures of Jamalang Kundung and Puang Mattuang reflecting the existence of castes and characterizations. Moreover, the symbols bring out an understanding about author’s ideology that is Islamic ideology which is used as a reference for the value system in behaving and overcoming every problem of life as well as Islamic ideology that tolerates ancestral values and teachings of the ancestors. Keywords: Terbunuhnya Sang Nabi, Phenomenology