Detail Karya Ilmiah
-
Hubungan Antara Fear Of Missing Out dengan Subjective Well Being Pada Remaja Yang Orang Tuanya Sebagai TKIPenulis : Muti'ah FaridahDosen Pembimbing I : Fandi Rosi Sarwo Edi, S.Km., S.Psi., M.PsiDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Fear of Missing Out (FoMO) dengan Subjective Well-Being pada remaja yang orang tuanya sebagai TKI. Hipotesis penelitian ini pelitian ini adalah FoMO memiliki hubungan positif dengan subjective well-being pada remaja yang orang tuanya sebagai TKI. Subjek penelitian ini berjumlah 54 orang remaja yang orang tuanya sebagai TKI yang berada pada rentang usia 10-21 tahun dan pengguna media sosial yang berada di Desa Delegan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur data adalah skala adaptasi FoMO milik Przybylski et al dan skala yang dibuat oleh peneliti sendiri dari teori Diener & Larsen. Skala FoMO memiliki 10 aitem dengan koefisien reliabilitas 0.87 – 0,90 dan skala subjective well-being memiliki 38 aitem 0, 869. Karena sebaran data normal, teknik analisis yang digunakan adalah person product moment. Penelitian ini menghasilkan korelasi 0,376 dan nilai signifikansi p = 0,005 < 0,05. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara FoMO dan subjective well-being. Hal ini menunjukkan bahwa jika terdapat kenaikan pada FoMO, maka terdapat kenaikan pula pada subjectif well-being. Dan juga sebaliknya, jika terdapat penurunan pada FoMO, maka terdapat penurunan pula pada subjectif well-being. Kata Kunci : Fear of Missing Out, Subjektif Well-being, Remaja, TKI
AbstractionABSTRACT This study aims to determine the relationship between Fear of Missing Out (FoMO) and Subjective Well-Being in adolescents whose parents are migrant workers. The hypothesis of this research is that FoMO has a positive relationship with subjective well-being in adolescents whose parents are migrant workers. The subjects of this study were 54 teenagers whose parents were migrant workers in the age range of 10-21 years and social media users in the village of Delegan. The instrument used to measure the data is the FoMO adaptation scale belonging to Przybylski et al. And the scale created by the researchers themselves from the theory of Diener & Larsen. The FoMO scale has 10 items with a reliability coefficient of 0.87 - 0.90 and the subjective well-being scale has 38 items 0, 869. Because of the normal distribution of data, the analysis technique used is the person product moment. This study resulted in a correlation of 0.376 and a significance value of p = 0.005 <0.05. These results indicate a positive and significant relationship between FoMO and subjective well-being. This shows that if there is an increase in FoMO, then there is an increase in the subjective well-being. And vice versa, if there is a decrease in FoMO, then there is also a decrease in the subjective well-being. Keywords : Fear of Missing Out, Subjective Well-being, Adolescents, Migrant Wokers