Detail Karya Ilmiah
-
Resiliensi Seorang Istri Yang Mengalami Abortus HabitualisPenulis : Elyza Nurul HidayahDosen Pembimbing I : dr. Siti Nurfitria, S.Ked., M.BiomedDosen Pembimbing II :Abstraksi
Elyza Nurul Hidayah. 15.05.411.00008. Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. 2019. Resiliensi Seorang Istri Yang Mengalami Abortus Habitualis Elyza Nurul Hidayah elyza.nurulhidayah@gmail.com Program Studi Psikologi Jurusan Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi seorang istri yang mengalami abortus habitualis. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif fenomenologi dengan dua istri sebagai subjek penelitian yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dengan analisis data Miles dan Huberman, dan triangulasi sumber sebagai uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istri yang mengalami abortus habitualis dikatakan resilien. Resiliensi seorang istri yang mengalami abortus habitualis dapat dilihat dari 7 aspek, 1.) regulasi emosi yaitu subjek tetap tenang dalam kondisi penuh tekanan dengan cara tawakal dan mendekatkan diri kepada Allah, meskipun sempat merasakan kesal karena sering mendapatkan sindiran dari lingkungan sekitar istri yang mengalami abortus habituais ini lebih memilih untuk diam dan sabar, 2.) impuls control, istri yang mengalami abortus habitualis mampu mengendalikan keinginannya dengan cara melakukan usaha-usaha seperti melakukan pemeriksaan kedokter, pijat dan mengkonsumsi jamu tradisional, 3.) optimisme, istri yang mengalami abortus habitualis pasca mengalami kondisi tersebut tetap memiliki keinginan untuk tetap bisa hamil kembali dan melahirkan seorang anak, 4.) causal analysis, penyebab dari abortus yang dialami karena berbagai macam, diantaranya karena kelelahan dan terkena virus rubella, 5.) empati, istri yang mengalami abortus habitualis merasakan kasihan terhadap orang lain yang merasakan hal yang serupa bahkan ada yang lebih parah, 6.) self-efficacy, istri yang mengalami abortus habitualis tetap yakin bahwa usahanya untuk tetap bisa hamil dan melahirkan seorang anak akan membuahkan hasil, 7.) reaching out, pencapaian istri yang mengalami abortus habitualis yaitu mereka bisa bangkit dari keterpurukan yang dialami dengan adanya dukungan dari suami dan keluarga. Kata Kunci : Resiliensi, Istri, Abortus Habitualis
AbstractionElyza Nurul Hidayah. 15.05.411.00008. Final Project, Psychology Study Program, Social Study and Culture Faculty, Universtias Trunojoyo Madura. 2019. Resilience of a Wife Experienceing Abortus Habitualis. Elyza Nurul Hidayah elyza.nurulhidayah@gmail.com Program Studi Psikologi Jurusan Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT This research has purpose to find out resilience of a wife experiencing abortus habitualis or habitual abortion. The approach used in this research uses phenomenological quantitative of two wives as subjects determined by purposive sampling. Methods of collecting data are semi-structured interview by Miles and Huberman analysis, and source triangulation as data validity test. Findings show that wives experiencing abortus habitualis are said resilient. Resilience of a wife experiencing abortus habitualis can be seen from seven aspects: 1) emotional regulation – subject stays calm in a very pressured condition by staying strong and getting closer to Allah although they feel upset because they get insinuation from her environment. They prefer to keep silent and keep patient; 2) impulse control – a wife experiencing abortus habitualis is able to control her determination by struggling to have medical checkup, massages, and traditional herb consumption; 3) optimism – having determination to impregnate again and give birthafter experiencing abortus habitualis; 4) causal analysis – causes of experienced abortion due to various things such as exhaustion or rubella virus infection; 5) empathy – having compassion feeling to other people who have similar experience or even worst; 6) self-efficacy – believing that her effort to impregnate and give a birth will bear the fruit; 7) reaching out – achievement of a wife experiencing abortus habitualis when they can stand up after feeling down by having supports from her husband or third parties. Keywords : Resilience, Wife, Abortus Habitualis