Detail Karya Ilmiah

  • Komunikasi Intrapersonal Wanita Bercadar Pasca Bom Bunuh Diri di Surabaya
    Penulis : Maysinta Putri Kartika
    Dosen Pembimbing I : Dr. Yuliana Rakhmawati, S.Sos., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi intrapersonal wanita bercadar pasca bom bunuh diri di Surabaya. Informan dari penelitian ini adalah 3 orang wanita yang mengenakan cadar dan 1 informan pendukung . Penelitian ini menggunakan teori komunikasi intrapersonal dan teori interaksionalisme simbolik. Jenis penelitian ini kualitatif, metode penelitian fenomenologi dan instrumen penelitian obsrvasi terlibat, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari temuan tentang motif penggunaan cadar yang diperoleh terdiri dari dua kategori yang di bahas di dalam penelitian ini yaitu, motif karena (because of motive) untuk melindungi diri an motif teologis. Sedangkan motif yang akan datang yaitu ingin menjadi wanita sholehah (In Order Motive).Adanya Perbedaan interaksi orang lain yang dirasakan oleh wanita bercadar pra dan pasca bom terjadi, pra kejadian wanita bercadar merasa biasa saja tetapi pasca kejadian wanita bercadar merasakan perasaan takut, sedih sebab interaksi yang ditampilkan orang lain antara lain menjaga jarak, bergerombol sambil berbisik-bisik, serta menyindir secara tidak langsung Adanya deskriminasi yang dirasakan wanita bercadar pasca bom terjadi yakni paksaan untuk melepas cadar. Pemaknaan penggunaan cadar bagi wanita bercadar ialah sebagai sesuatu yang dapat membentengi dari melakukan keburukan. Kata Kunci : Motif, Komunikasi intrapersonal, deskriminasi wanita bercadar.

    Abstraction

    ABSTRACT This research finds out intrapersonal communication of women wearing veil after suicidal bomb in Surabaya. The informants were 3 women wearing veil and a supportive informant. This research used interpersonal communication and symbolic interactionism theories. This qualitative phenomenological used participant observation, interview, and documentation as its intruments. The findings showed motives of veil uses were grouped into two categories: because of motive to protect themselves and theological motive. Meanwhile, the next motive was In Order Motive. It existed since interactional differences of other people experienced by the women before and after the bomb case. Before the bomb case, the women felt everything was right but after the bomb case they were frightened and sad due to expressed interactions by other people, such as keeping themselves away, going with a crowd while whispering, and indirectly quipping. This discrimination after the bomb case seemed like coercion for them to put off their veil. However, for the women, wearing veil could protect them from any bad thing. Keywords: Motive, Intrapersonal Communication, Discrimination of Veiled Women

Detail Jurnal