Detail Karya Ilmiah
-
POLA ASUH ANAK KELUARGA TKI Studi Pola Asuh Anak Keluarga (TKI) Malaysia Di Desa SerahPenulis : Muhammad Hubby IzzuddinDosen Pembimbing I : Dr. Mutmainnah,S.Sos,.M.Si,Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Abstrak - Masyarakat desa Serah pada awalnya bermata pencaharian sebagai petani, seiring dengan berjalannya waktu faktor perekonomian membuat mereka mulai meninggalakan pekerjaan bertani dan memutuskan pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai TKI, Meskipun menjadi Tenaga Kerja Indonesia adalah pekerjaan yang menjanjikan akan mudahnya mendapatkan materi yang terbukti dengan semakin banyaknya jumlah masyarakat desa Serah yang menjadi TKI dari tahun ketahun semakin bertambah tentunya dalam setiap pekerjaan pasti ada banyak problematika yang terjadi. Salah satu dampak yang dialami keluarga TKI yaitu pada keluarga yang ditinggalkan di desa, seperti bagaimana pola asuh anak keluarga TKI yang tentunya berbeda dengan keluarga non TKI. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh anak yang diterapkan pada keluarga TKI, hal ini dilakukan di desa Serah karena di desa ini sudah menjadi budaya masyarakatnya untuk bekerja menjadi TKI. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa pola asuh keluarga TKI yang diterapkan pada anak-anak di desa Serah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik ini merupakan pola asuh permisif indulgent, di mana pola asuh permisif indulgent ini merupakan pola asuh dimana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak, tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali terhadap mereka. Pola asuh permisif indulgent ini diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan pengendalian diri anak, karena orang tua yang permisif indulgent cenderung membiarkan anak-anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan dan akibatnya anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan prilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauanya dituruti.
AbstractionAbstract - Serah villagers initially made a living as farmers, over time the economic factors made them start leaving agricultural work and decided to go abroad to work as a Indonesian migrant worker. Although becoming an Indonesian Worker is a job that promises to be easy to get proven material with increasingly the large number of Serah villagers who become migrant workers from year to year is certainly increasing in every job there must be many problems that occur. One of the impacts experienced by migrant workers' families is the families left behind in the village, such as how the child care patterns of Indonesian migrant workers' families are different from non Indonesian migrant workers' families. The purpose of this study is to find out how child care patterns are applied to the families of migrant workers, this is done in the village of Serah because in this village has become the culture of the community to work as migrant workers. By using qualitative research methods, the informant selection technique uses purposive sampling. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation and drawing conclusions. The data validity technique uses source triangulation. From the results of this study can show that the care patterns of migrant workers' families applied to children in the village of Serah Subdistrict Panceng Gresik Regency is a permissive indulgent parenting, where the pattern of permissive indulgent care is a parenting pattern where parents are very involved in the child's life, but set a few limits or control over them. This permissive indulgent parenting is associated with a lack of self-control abilities of children, because parents who are permissive indulgents tend to let their children do whatever they want and consequently children never learn to control their own behavior and always expect that all the children obeyed .