Detail Karya Ilmiah
-
HIPERREALITAS IKLAN POLITIK DI MEDIA TELEVISI (Studi Semiotika Tayangan Iklan Politik Hary Tanoesoedibjo Pada Partai Perindo di Media Televisi RCTI)Penulis : SYAYYIDATUS SYARIFAHDosen Pembimbing I : MEDHY AGINTA HIDAYAT, Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Iklan politik di media televisi tidak terlepas dari fenomena hiperrealitas, dalam kehidupan postmodern ini, komunikasi politik telah diproduksi oleh mesin-mesin simulakrum media yang dikenal dengan mesin kekuasaan. Sehingga munculah simulakra yang mampu menebarkan berbagai macam kepalsuan citra, kode, dan simbol yang ada di dalam iklan media. Peneliti tertarik untuk meneliti fenomena ini dikarenakan peneliti mengidentifikasi bahwa telah terjadi proses hiperrealitas iklan politik Hary Tanoesoedibjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana hiperrealitas makna iklan politik Hary Tanoesoedibjo. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi semiotika John Fiske dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan teknik Milles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam hiperrealitas iklan politik di produksi berdasarkan aspek visual dan audio yang dibentuk dalam mars yang menjadi sebuah tontonan. Iklan politik ini menampilkan gambaran tentang kegiatan-kegiatan Hary Tanoesoedibjo beserta anggota partai Perindo. Dalam hal ini tidak terlepas pada kekuatan ideologi, kuatnya kepentingan pada pemilik media dalam menghegemoni komunikasi politik. Dengan demikian tanda-tanda yang ada di dalamnya yang diolah menjadi sebuah produk yaitu iklan mars partai Perindo, dalam setiap shoot pada iklan politik ini dibentuk menjadi sebuah hiperrealitas. Sehingga makna dari iklan politik Hary Tanoesoedibjo pada level realitas, level representasi dan level ideologi adalah upaya untuk membentuk sebuah identitas yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Kata Kunci: hiperrealitas, iklan televisi, partai politik
AbstractionPolitical advertising in television media is inseparable from the phenomenon of hyperreality, in this postmodern life, political communication has been supported by the media simulacrum machines known as the engine of power. Simulacra appear which is able to spread various kinds of falsehoods, codes, and symbols that are in the advertising media. The researcher was interested in examining this phenomenon because it researched and examined the hyperreality of political advertising and wanted to know what it meant to Hary Tanoesoedibjo's political advertising. The purpose of this study was to analyze the how hyperreality of the meaning of political advertising Hary Tanoesoedibjo. This research method uses qualitative research with John Fiske's semiotic study in three levels, namely the level of reality, the level of representation and the level of ideology. Data collection techniques use observation and regulation. The type of data used is primary data and secondary data. Data analysis using Milles and Huberman techniques. The technique of checking validity data uses triangulation of data sources. The results of this study can be concluded in the hyperreality of political advertising produced based on the visual and audio aspects that are made in Mars which is a spectacle. This political advertisement presents a review of the activities of Hary Tanoesoedibjo joining the members of the Perindo party. In this case, it cannot be separated from the ideological power, the strong interest in the media owner in hegemony in political communication. Thus the signs that are in place are processed into products of the Perindo march advertisement, in each shoot on political advertisements, it is formed into hyperreality. Linking the meaning of Hary Tanoesoedibjo's political advertisements at the level of reality, the level of representation and the level of ideology is the struggle to form the identity that will be consumed by society. Keywords: hiperreality, semiotics, television adversiting, political organizations