Detail Karya Ilmiah

  • WETON PERTIMBANGAN JODOH OLEH DUKUN (Studi Fenomenologi Di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang)
    Penulis : NADHROTUS SALAMAH
    Dosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H.S.Sos., M.Si., Ph.D
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Jawa memiliki banyak tradisi dan budaya yang hingga kini masih dilakukan , salah satunya adalah Petung Weton. Di Desa Marmoyo petung weton masih digunakan sebagai acuan ketika akan memulai suatu urusan, salah satunya adalah petung weton jodoh. Dalam melakukan tradisi petung weton, masyarakat melibatkan Dukun untuk memberikan rujukan atau masukan pada proses pelaksanaan penghitungan weton. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tindakan masyarakat Desa Marmoyo dalam melaksanakan tradisi petung weton jodoh yang dilakukan oleh Dukun. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Marmoyo dengan kriteria tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tindakan Sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Informan ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara dan dokumen pendukung yang berkaitan. Teknik analisis data yang digunakan dalam hal ini menggunakan 3 tahapan yakni, reduksi data, penyajian data (display), dan verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petung weton yang ada sudah dilakukan sejak dahulu, sebagai salah satu bentuk tradisi yang berkaitan dengan penganut islam abangan di Desa Marmoyo, selain itu juga terdapat penerapan penanggalan aboge yang telah lama digunakan. Petung weton jodoh menjadi salah satu usaha masyarakat dalam menjauhka diri dan keluarga dari angkara murka dan bala dalam langkah hidupnya. Terdapat 3 faktor masih berlangsungnya tradisi yakni turun temurun, kepercayaan yang berkembang, dan sanksi sosial. Dukun penghitung weton juga bukanlah sosok yang sembarangan, karena terdapat kepercayaan bahwa menjadi Dukun petung weton hendaknya memiliki kesiapan jika tidak dapat berakibat fatal. Kata Kunci - Weton, Pertimbangan Jodoh, Dukun, Jombang.

    Abstraction

    Java has many traditions and cultures that are still being carried out, one of them is Petung Weton. In Marmoyo village, Petung Weton is still used as a reference when going to start an affair, it called Petung Weton mate. In carrying out the petung weton tradition, the community involved Shamans to provide references or input to the process of implementing the Weton calculation. The purpose of this study was to analyze the actions of the people of Marmoyo Village in carrying out the petung weton mate tradition carried out by the Shaman. The subjects in this study were the people of Marmoyo Village with certain criteria that were predetermined. The theory used in this study is the theory of Social Action proposed by Max Weber. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The informants were determined using the purposive sampling method. The data collection techniques used in this study with observations, interviews and related supporting documents. The data analysis technique used in this case uses 3 stages, namely, data reduction, data presentation (display), and verification. The technique of checking the validity of the data using source triangulation. The results of this study indicate that the existing of petung weton has been carried out since a long time ago, as one form of tradition related to Abangan Muslims in Marmoyo Village, besides that there is also the application of aboge calendars which have long been used. Petung weton matchmaking is one of the community's efforts to move away from themselves and their families from anger in their lives. There are 3 factors that are still ongoing, namely the hereditary traditions, beliefs that develop, and social sanctions. The weton count shaman is also not an arbitrary figure, because there is a belief that count a weton, shaman should have readiness. If it cannot be done, it will bring a huge things. Keywords – Weton, Determination Mate, Shamans, Jombang.

Detail Jurnal