Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    Yuliana Nur Wardhani. 15.05.211.00064. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura. Strategi Perlawanan FORWAPALA (Forum Warga Peduli Lingkungan dan Agraria) dalam Menolak Rencana Pengeboran Migas oleh PT Lapindo Brantas (Studi Kasus di Desa Blimbing Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang). Dosen Pembimbing, Dr. Mutmainnah. S.Sos, Msi. ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi perlawanan FORWAPALA dalam menolak rencana pengeboran migas oleh PT Lapindo di desa Blimbing kecamatan Kesamben kabupaten Jombang. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perlawanan FORWAPALA dalam menolak rencana pengeboran migas oleh PT Lapindo di desa Blimbing kecamatan Kesamben kabupaten Jombang. Dan penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian yaitu studi kasus, serta menggunakan teknik purposive sampling sebagai metode pemilihan informan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dimana data primer diperoleh dari wawancara semi terstruktur, observasi secara langsung yang bersifat non partisipan, dan dari hasil dokumentasi seperti foto-foto saat wawancara dan observasi, rekaman wawancara, catatan lapangan, sedangkan data Sekunder diperoleh dari studi kepustakaan seperti jurnal penelitian, buku-buku bacaan. Dalam penelitian ini, teknik keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber, dan menggunakan teknik analisis data model Miles & Huberman. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis data, menggunakan dua perspektif teori gerakan sosial, yaitu Teori Mobilisasi Sumber Daya (Resoure Mobilization Theory) yang dikemukakan oleh Anthony Oberschall, dan Teori Pembingkaian Aksi Kolektif (Collective Action Frames) yang dikemukakan oleh Sidney Tarrow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perlawanan FORWAPALA dalam menolak rencana pengeboran migas oleh PT Lapindo mengunakan dua bentuk strategi perlawanan, yaitu : mobilisasi sumber daya dan pembingkaian aksi kolektif. Dalam hal ini, gerakan FORWAPALA memobilsasi sumber daya pendukungnya, sehingga mendapatkan tiga dukungan sumber daya, yaitu sumber daya finansial, sumber daya manusia atau, dan sumber daya moral, dan ketiga dukungan sumber daya yang FORWAPALA dapatkan tersebut mereka gunakan untuk melancarkan aksi demonstrasinya. Dan yang kedua yaitu, pembingkaian aksi kolektif yang digunakan FORWAPALA yaitu melalui spanduk-spanduk yang berisi penolakan,dengan kata-kata yang dikemas dengan bahasa yang dapat menarik bagi orang yang membacanya. Yang mana hal tersebut, sebagai bentuk framing proses yang dapat membuat orang lain yang awalnya tidak mengetahui masalah ini menjadi tahu, dan tergerak atau termotivasi untuk ikut serta melakukan aksi demonstrasi bersama para aktivis gerakan FORWAPALA. Kata kunci: Strategi Perlawanan, FORWAPALA (Forum Warga Peduli Lingkungan dan Agraria), Mobilisasi Sumber Daya, Pembingkaian Aksi Kolektif

    Abstraction

    Yuliana Nur Wardhani. 15.05.211.00064. Sociology, Faculty of Social and Cultural Sciences. University of Trunojoyo Madura. FORWAPALA (Citizen Forum Who Care About The Enivironment and Agrarian) Resistance Strategy in Refusing Oil and Gas Drilling Plans by PT Lapindo Brantas (Case Study in Blimbing Village, Kesamben District, Jombang Regency). Advisor, Dr. Mutmainnah. S.Sos, Msi. ABSTRACT This study discusses how FORWAPALA's resistance strategy in rejecting oil and gas drilling plans by PT Lapindo in Blimbing village, Kesamben district, Jombang district. This study aims to determine FORWAPALA's resistance strategy in rejecting oil and gas drilling plans by PT Lapindo in Blimbing village, Kesamben district, Jombang district. Furthermore, this research using qualitative methods and types of research namely case studies, and using purposive sampling technique as a method of selecting informants. The type of data used are primary and secondary data, where primary data is obtained from semi-structured interviews, direct observations that are non-participant, and from the results of documentation such as photographs during interviews and observations, interview recordings, field notes, while secondary data is obtained. from library studies such as research journals, reading books. In this study, the data validity technique uses the source triangulation method, and uses the Miles & Huberman model data analysis techniques. In this study, to analyze data, using two perspectives of social movement theory, namely the Resource Mobilization Theory proposed by Anthony Oberschall, and the Collective Action Frames proposed by Sidney Tarrow. The results showed that FORWAPALA's resistance strategy in rejecting the oil and gas drilling plan by PT Lapindo used two forms of resistance strategies, namely: resource mobilization and framing of collective action. In this case, the FORWAPALA movement mobilized its supporting resources, thereby gaining three resources support, namely financial resources, human resources, and moral resources, and the three resources that FORWAPALA received were used to expedite the demonstration. Hence the second is, framing the collective action used by FORWAPALA, namely through banners containing refusal, with words that are packaged in a language that can appeal to people who read it. Which is what, as a form of framing the process that can make other people who initially did not know the problem become aware, and were moved or motivated to take part in the demonstration with the activists of the FORWAPALA movement. Keywords: Resistance Strategy, FORWAPALA (Citizen Forum Who Care About The Enivironment and Agrarian), Resource Mobilization, Framing Collective Action

Detail Jurnal