Penelitian ini tentang SOLIDARITAS IN-GROUP PESILAT (Studi Kasus Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Universitas Trunojoyo Madura). yang bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya Solidaritas In-group Pesilat. Terbentuk solidaritas in-group pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Universitas Trunojoyo Madura terjadi karena adanya interaksi dalam satu lingkup yang sama, serta terdapat komunikasi antar anggota, dan terdapat hal - hal extrem dalam latihan, siswa diuji fisik dan mentalnya mereka harus mampu menghafal jurus - jurus pencak silat. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriftif, teori solidaritas sosial Emile Dhurkeim dan dikaitkan dengan teori solidaritas in-group Simmel, terdapat klasifikasi tipe - tipe kelompok, salah satunya ingroup yang dimana dalam kelompok salah satu perhatian utama adalah interaksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunkan purposive sampling dalam penentuan pemilihan informan sudah ditentukan berdasarkan kriteria yaitu: Pembina PSHT Universitas Trunojoyo Madura, ketua umum UKM PSHT Universitas Trunojoyo Madura, anggota laki - laki 2 orang dan anggota perempuan 2 orang yang mengikuti latiahan minimal 1 tahun. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor - faktor yang menjadi dasar solidaritas in-group PSHT Universitas Trunojoyo Madura yaitu nilai - nilai kekeluargaan, rasa persaudaraan, serta tujuan yang sama dalam perguruan pencak silat PSHT. Sedangkan proses dimana siswa atau anggota PSHT berinteraksi, komunikasi, serta terdapat hal extrem dalam latihan diuji mental fisiknya sama - sama merasakan susah senang bersama merupakan wujud terbentuknya solidaritas ingroup PSHT. Kata kunci: Solidaritas In-group, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Uiversitas Trunojoyo Madura.

This study is about the IN-GROUP SOLIDARITY OF MARTIAL ARTS FIGHTER (Case Study of Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Martial Arts University of Trunojoyo Madura) which aims to find out the process of forming Ingroup Solidarity Solidarity. Ingroup solidarity formed by Persaudaraan Setia Hati Terate's fighter (PSHT) University of Trunojoyo Madura occurs because of interactions in the same scope, communication between members, and there are extremes in practice, students are tested physically and mentally they must be able to memorize movements in the martial arts. The research method uses descriptive qualitative, Emile Dhurkeim's theory of social solidarity and is associated with the Simmel ingroup solidarity theory, there is a classification of group types, one of which is ingroup which in groups one of the main concerns is interaction. The technique used to collect data is observation, interviews, and documentation. The selection of informants in this study using purposive sampling in determining the selection of informants has been determined based on criteria, namely: The Highest of Student Activity Unit (UKM) PSHT University of Trunojoyo Madura, general chairman of Student Activity Unit (UKM) PSHT University of Trunojoyo Madura, 2 male members and 2 female members of the student activity unit who attended at least 1 year. Checking the validity of the data in this study using source triangulation.The results of the study revealed that the factors that formed the basis of ingroup PSHT solidarity at the University of Trunojoyo Madura were family values, brotherhood, and the same goals in the PSHT martial arts. Whereas the process by which students or PSHT members interact, communication, and there are extremes in their physical mental testing exercises together - feeling difficult to be happy together is a manifestation of the formation of in-group PSHT solidarity. Keywords: In-group Solidarity, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), University of Trunojoyo Madura.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal