Detail Karya Ilmiah
-
Penerapan Metode clustering dengan k – means untuk menentukan potensi tanaman jagung kabupaten bangkalanPenulis : Satrio SuwantoroDosen Pembimbing I : Novi Prastiti. S.kom,. M.kom.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak daerah yang berpotensi penghasil tanaman jagung. Namun penghasilan di setiap tahun nya sangat bervariasi jumlahnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk memudahkan dalam pengelompokan daerah penghasil jagung. Dengan pendekatan pengklasteran k-means, pembagian kelompok daerah dapat dilakukan berdasarkan luas tanam (Ha), luas panen (HA), Produktifitas (Kw/HA), dan produksi (Kw). Pada penelitian ini dilakukan pengklasteran daerah potensial penghasil jagung menggunakan algoritma K-Means, Hasil dari hasil analisis, terlihat bahwa daerah potensial pada tahun 2013 kecamatan pada Cluster 1 (kamal, tragah, socah, bangkalan, kokop) merupakan daerah potensial rendah, sementara kecamatan pada cluster 2 (labang, arosbaya) merupakan daerah potensi sedang, dan kecamatan pada cluster 3 (kwanyar, modung, blega, konang, galis, tanah merah, burneh, geger, tanjung bumi, sepulu, klampis) merupakan daerah potensi tinggi.
AbstractionBangkalan is one of the districts that have many areas that have the potential to produce of corn. But the income in each years is very varied in number. Therefore a method is needed to facilitate the grouping of corn producing areas. With k-means clustering approach, the division of regional groups can be done based on planting area (Ha), harvested area (HA), Productivity (Kw / HA), and production (Kw). In this study, clustering of potential corn-producing areas using the K-Means algorithm was used. The results of the analysis showed that potential areas in the sub-districts of 2013 at Cluster 1 (kamal, tragah, socah, bangkalan, kokop) were low potential areas, while districts at cluster 2 (labang, arosbaya) is a medium potential area, and the sub-districts in cluster 3 (kwanyar, modung, blega, konang, galis, tanah merah, burneh, tegal, tanjung bumi, sepulu, klampis) are high potential areas.