Detail Karya Ilmiah

  • Jaringan Rantai Pasok (Supply Chain Network) Komoditas Garam Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep
    Penulis : Bariqi Nashih Ulwan
    Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. H. Rachmad Hidayat, M.T., IPU
    Dosen Pembimbing II :Dr. Sabarudin Akhmad, S.T., M.T., IPM
    Abstraksi

    Pulau Madura dikenal sebagai penghasil garam terbesar di Indonesia. Produksi garam dilakukan di tiga kabupaten yaitu Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Meskipun jumlah produksi garam melimpah, sebagian besar hasil panen petani garam yang tergabung dalam Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) dijual kepada pengepul/tengkulak dengan harga lebih rendah daripada harga jual garam yang ditetapkan oleh PT. Garam. Kapasitas gudang yang terbatas juga menjadi permasalahan sehingga petani memilih utnuk menjual hasil panen meskipun harganya lebih murah. Jika garam tidak terjual maka petani terpaksa akan menyimpan garam dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, sehingga harga jual garam akan lebih rendah turun lagi karena kualitas garam yang disimpan jelas akan berkurang. Terdapat total 245 KUGAR yang dikelompokkan menjadi 7 grup yang dijadikan sebagai titik supply, 5 titik gudang transhipment (GGN dan Koperasi) dan 9 titik demand yaitu gudang PT. Garam. transhipment tersebut diselesaikan dengan metode Vogel sehingga diketahui jalur distribusi dalam jaringan rantai pasok komoditas garam di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Kata Kunci : Garam, KUGAR, Transhipment, Jaringan Rantai Pasok

    Abstraction

    Madura Island is known as the largest salt producer in Indonesia. Salt production is produce in three districts : Sampang, Pamekasan and Sumenep. Although the amount of salt production is abundant, most of the salt who belong to the KUGAR is sold to the middleman at a price lower than the selling price set by PT. Garam. Limited warehouse capacity is also a problem so the farmers choose to sell salt even if the price is cheaper. If the salt is not sold then the farmer will be forced to keep the salt in a period of approximately one year, so that the selling price of salt will be lower again because the quality of the salt that is stored clearly will be reduced. There are a total of 245 KUGAR grouped into 7 large groups that serve as supply points, 5 warehouses as transhipment point and 9 PT Garam’s Warehouses as demand point. The transhipment is resolved by Vogel Approximation Method so it is known the distribution line or supply chain network of salt commodity in Pamekasan and Sumenep district. Keyword : Salt, KUGAR, Transhipment, Supply Chain Network

Detail Jurnal