Detail Karya Ilmiah

  • Pengelompokan Tani Garam Kabupaten Sampang Menggunakan Metode P-Median
    Penulis : Afrizal Machmy
    Dosen Pembimbing I : Prof.Dr.H.Rachmad Hidayat,S.T.,M.T.,IPU
    Dosen Pembimbing II :Dr.Sabarudin Akhmad,S.T.,M.T.,IPM
    Abstraksi

    Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia, dengan demikian banyaknya jumlah pantai yang terdapat di Indonesia tentu sejalan dengan banyaknya lahan yang mampu digunakan dan dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat memproduksi garam. Selain banyaknya lahan yang tersedia iklim negara tropis memang sangat cocok dan mendukung untuk proses pengkristalan air asin sebagai bahan dasar pembuatan garam. Namun besarnya lahan garam yang ada belum mampu untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, sehingga pemerintah harus mengeluarkan kebijakan impor garam ke negara tetangga, seperti Thailand, Filipina, dan Australia sedangkan fakta dilapangan para petani garam sering menampung hasil taninya hingga dua musim berturut-turut karena tidak ada yang membeli. Dari kasus ini tentu terdapat banyak permasalahan yang harus diselesaikan dilapangan salah satunya adalah supply chain managenent dari hulu hingga ke hilir atau dari petani hingga sampai ke perusahaan. Di Indonesia 60% lahan garam terdapat di daerah Madura pulau kecil yang memiliki potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang baik dan sangat cocok dalam pengembangan dan produksi garam. Dengan demikian dalam penelitian ini akan di paparkan tentang proses awal supply chain management yaitu pada kelompok tani garam yang mana akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang dilakukan dengan metode P-Median

    Abstraction

    Indonesia is the largest archipelagic country in the world, thus the large number of beaches found in Indonesia is certainly in line with the amount of land that can be used and utilized by local residents as a place to produce salt. In addition to the large amount of available land the climate of tropical countries is indeed very suitable and supports the process of crystallizing salt water as a base for making salt. But the amount of salt land that has not been able to meet the national salt needs, so the government must issue a policy of importing salt to neighboring countries, such as Thailand, the Philippines and Australia, while the facts in the field of salt farmers often accommodate their crops for two consecutive seasons because someone bought it. From this case, of course there are many problems that must be solved in the field, one of which is the supply chain management from upstream to downstream or from the farmer to the company. In Indonesia, 60% of salt land is found in the Madura area of a small island which has good natural and environmental resource potential and is very suitable for salt development and production. Thus in this journal will be explained about the initial process of supply chain management, namely in the salt farmer group which will be grouped into several groups carried out by the P-Median method.

Detail Jurnal