Detail Karya Ilmiah
-
PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN UMKM BATIK BOJONEGORO (Studi kasus : Sentra UMKM Batik di Ds. Jono Kec. Temayang Bojonegoro)Penulis : Nur laili choiriyatinDosen Pembimbing I : Ari Basuki S.T., M.T.Dosen Pembimbing II :Dr. Sabarudin Akhmad S.T., M.T., IPMAbstraksi
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan salah satu penggerak utama roda perekonomian di Indonesia. Salah satu UMKM yang tumbuh subur adalah UMKM Batik. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki batik khas. Ds. Jono Kec. Temayang merupakan salah satu daerah di Bojonegoro yang menjadi sentra UMKM Batik Bojonegoro. Akan tetapi pihak UMKM memiliki beberapa kendala dalam pemasaran seperti pendapatan tahunan yang tidak stabil dan penjualan produk masih tertinggal jauh dibawah penjualan produk batik lain seperti batik Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja pemasaran batik Bojonegoro dan merumuskan strategi pemasaran beserta prioritas pelaksanaannya. Metode yang dipakai dalam pengukuran kinerja pemasaran adalah IPA (Importance performance analysis) dengan menggunakan variabel Marketing Mix 7P. Sementara untuk perumusan strategi menggunakan analisis SWOT (IFAS, EFAS, matrik SWOT, space matrix). Sedangkan untuk pengurutan prioritas strategi dilakukan menggunakan Technique for Others Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil dari penelitian ini adalah prioritas usulan strategi yang didapatkan dengan mengurutkan nilai preferensi dari yang terbesar. Urutan usulan strategi tersebut secara berurutan yaitu, duta batik membantu promosi produk batik, menjalin hubungan baik dengan pegawai instansi, menciptakan hubungan emosional yang baik dengan pelanggan, terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk batik, mengikuti kegiatan festival dan pameran nasional, serta berpartisipasi dalam even-even fashion. Kata kunci : Strategi Pemasaran, Marketing Mix, IPA, Analisis SWOT, TOPSIS.
AbstractionMSMEs (Micro Small and Medium Enterprises) are one of the main drivers of the economy in Indonesia. One of the thrives MSMEs is “Batik MSMEs”. Bojonegoro Regency is one of the regions in Indonesia which has a distinctive batik. Jono Village, Temayang District is one of the areas in Bojonegoro which become the center of the “Bojonegoro Batik MSMEs”. However, this MSMEs have several obstacles in marketing such as unstable annual income and product sales are still far behind sales of other batik products such as Pekalongan batik. The purpose of this study was to measure the performance of Bojonegoro batik marketing and formulate marketing strategies and their implementation priorities. The method used in measuring marketing performance is IPA (Importance performance analysis) using variable of Marketing Mix 7P. Strategy formulation created by SWOT analysis (IFAS, EFAS, SWOT matrix, space matrix). And prioritization of strategy strategies used Technique for Others Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The results of this study are the priority of proposed strategies obtained by sorting preference values start from the largest. The sequence of strategy proposals in sequence, namely, the batik ambassador helped promote batik products, established good relationships with agency employees, created good emotional relationships with customers, continuously innovate for quality improvement of batik products, participated in national festivals or exhibitions, and participated in a fashion event. Keywords: Marketing Strategy, Marketing Mix, IPA, SWOT Analysis, TOPSIS.