Detail Karya Ilmiah
-
Analisis Risiko Dan Biaya Kualitas Produk Pada Proses Produksi Furniture Dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PT. Romi Violeta)Penulis : Nurul TrisianiDosen Pembimbing I : Dr. Kukuh Winarso, S.Si., M.T., IPMDosen Pembimbing II :Ida Lumintu, S.T., M.T., Ph.DAbstraksi
Kualitas merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan, yang membuat perusahaan dapat bertahan di dunia industri. PT. Romi Violeta merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture di Indonesia yang spesialisasi dalam produk rotan dan kayu. Pada setiap proses produksi telah dilakukan uji kualitas, namun tetap saja terdapat produk yang masih cacat. Untuk mengurangi kecacatan produk harus diketahui risiko-risiko yang menyebabkan produk tersebut cacat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk. Salah satu alat yang digunakan untuk membantu analisis risiko dalam proses produksi adalah Failure Mode and Effect Analisys (FMEA) dengan skala prioritas. Pada analisis risiko akan dilakukan identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan. Penilaian pada setiap sub faktor penyebab dan faktor kritis dilakukan dengan menggunakan skala Saverity (S), Occurence (O) dan Detection (D). Penentuan nilainya dilakukan dengan cara berdiskusi dengan para ahli. Pada produk CNB 04173-31 Kinzie Credenza mode kegagalan colour variation dengan faktor penyebab operator meloncati step menghasilkan nilai RPN sebesar 384, pada faktor penyebab alat spray kotor nilai RPN sebesar 384 dan pada penyebab proses pewarnaan salah nilai RPN sebesar 343. Sedangkan pada produk CNB 03173-45H Headboard Queen. Objek perbaikan yang dipilih adalah berdasarkan pada nilai RPN yang tinggi mode kegagalan colour variation dengan faktor penyebab proses pewarnaan salah memiliki menghasilkan nilai RPN sebesar 392, pada faktor penyebab alat spray kotor nilai RPN sebesar 392 dan pada mode kegagalan rough finish dengan faktor penyebab tekanan udara pada saat penyemprotan rendah menghasilkan nilai RPN sebesar 336. Sehingga penyebab-penyebab risiko tersebut harus diprioritaskan untuk diperbaiki. Kata kunci: Risiko, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN)
AbstractionQuality is a very important factor for the company, which makes the company survive in the industrial world. PT. Romi Violeta is a manufacturing company engaged furniture in Indonesia which specializes in rattan and wood products. In each production process quality tests have been carried out, but there are still products that are still defective. To reduce product defects must be known the risks that cause the product defects and costs incurred to repair the product. One of the tools used to help risk analysis in the production process is Failure Mode and Effect Analysys (FMEA) with a priority scale. Risk analysis will identify the factors that cause disability. Assessments on each sub-factor causing and critical factors are carried out using the Saverity (S), Occurence (O) and Detection (D) scales. Determination of value is done by discussing with experts. In CNB 04173-31 Kinzie Credenza products the failure mode of color variation with the causes of the operator jumping step produces a value of RPN of 384, in the cause of the dirty spray tool the RPN value is 384 and the cause of the coloring process is an RPN value of 343. Whereas on the CNB 03173-45H Headboard Queen product. The object of improvement chosen is based on the high RPN value of color variation failure with the causal factor of the wrong coloring process having a RPN value of 392, in the cause of the dirty spray tool the RPN value is 392 and in the failure mode rough finish with the air pressure factor on when spraying is low yields an RPN value of 336. So that the causes of the risk must be prioritized for improvement Keywords: Risk, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN)