Detail Karya Ilmiah

  • EVALUASI SAFE BEHAVIOR DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN KERJA OPERATOR PROSES PRODUKSI SHUTTLECOCK DENGAN METODE BBS (BEHAVIOR BASED SAFETY) DAN 5R
    Penulis : Richo Dwi Cahyo
    Dosen Pembimbing I : Issa Dyah Utami, S.T., M.T., Ph.D
    Dosen Pembimbing II :Ika Deefi Anna, S.T., M.T
    Abstraksi

    Peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam meningkatkan pendapatan serta penyerapan tenaga kerja tentu dapat dinilai besar bagi Indonesia. UD. MIX MAX merupakan UMKM yang bergerak dibidang industri manufaktur yang memproduksi shuttlecock yang berdiri pada tahun 2005. Proses produksi shuttlecock belum menerapkan budaya keselamatan kerja dan kondisi lingkungan kerja yang masih buruk dalam proses pembuatan shuttlecocks dan tidak ada standar dalam bekerja. Penggunaan metode BBS (Behavior Based Safety) pada penelitian di UD.MIXMAX menghasilkan nilai safe sebesar 44% jadi nilai unsafe sebesar 56% dan perhitungan rating menunjukkan proses plong bulu berada pada unsafe. Proses produksi yang menunjukkan unsafe diselesesaikan dengan evaluasi perbaikan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat dan Rajin).

    Abstraction

    The role of MSME (Micro, Small and Medium Enterprises) in increasing income and absorption of labor certainly can be considered large for Indonesia. UD. MIX MAX is a MSME engaged in the manufacturing industry that produces shuttlecocks which were established in 2005. The shuttlecock production process has not yet applied a culture of work safety and working environment conditions that are still poor in the process of making shuttlecocks and there are no standards in work. The use of BBS (Based Safety Behavior) method in UD. MIXMAX research produces a safe value of 44% so that unsafe value is 56% and rating calculation shows the plong fur process is in unsafe. The production process that shows the unsafe is completed with a 5R improvement evaluation (Concise, Clean, Neat, Treat and Diligent).

Detail Jurnal