Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (STUDI KASUS UKM KONVEKSI DI DESA GEDEG)
    Penulis : Ulul Albab Pridias
    Dosen Pembimbing I : Dr. Kukuh Winarso, S.Si., M.T., IPM., AER
    Dosen Pembimbing II :Ida Lumintu, S.T., M.T., Ph.D
    Abstraksi

    Persediaan bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah perusahaan guna menunjang kelancaran kegiatan proses produksi. Persediaan optimal mampu menentukan tingkat persediaan bahan baku menjadi cukup dan efisien, tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit sesuai kebutuhan sehingga tidak membuang biaya dengan percuma. Persediaan yang optimal akan membantu mengefisiensikan pengeluaran biaya, seperti biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan bahan baku. UKM Konveksi di desa Gedeg memiliki 40 karyawan. Selama ini UKM Konveksi Gedeg dalam mengatur ketersediaan bahan baku berdasarkan pengalaman saja. Pemilik UKM hanya memperkirakan kebutuhan per minggu, hal ini menyebabkan kelebihan bahan baku tidak sesuai kapasitas produksi yang ada. Dengan tidak adanya manajemen persediaan akan menimbulkan biaya-biaya persediaan seperti biaya pemesanan, biaya pembelian dan biaya penyimpanan, tingkat pesanan yang minimal dapat dilakukan dengan cara melakukan pemesanan yang ekonomis dengan tujuan dapat meminimalkan biaya persediaan. Diharapkan dengan diterapkannya EOQ dapat meminimallisir biaya.

    Abstraction

    Raw material inventory is a very important factor in a company to support the smooth production process activities. Optimal inventory is able to determine the level of raw material inventory to be sufficient and efficient, not too much but not too little as needed so as not to waste costs. An optimal inventory will help streamline cost expenditures, such as ordering costs and storage costs for raw materials. Convection UKM in the village of Gedeg has 40 employees. During this time Gedeg Convection UKM in regulating the availability of raw materials based on experience alone. The UKM owner only estimates the needs per week, this causes the excess of raw materials not in accordance with the existing production capacity. In the absence of inventory management will incur inventory costs such as ordering costs, purchasing costs and storage costs, a minimum order level can be done by making an economical order with the aim of minimizing inventory costs. It is hoped that the implementation of EOQ can minimize costs.

Detail Jurnal