ABSTRAK Indonesia memiliki beragam warisan kebudayaan dan masih ada sampai sekarang ini antara lain yaitu batik. Batik dibuat untuk digunakan sebagai busana dan menjadi cirri khas untuk masyarakat Indonesia. Batik mengalami perkembangan yang pesat dan peminat busana batik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Perkembangan ini tidak diimbangi dengan standar ukuran yang dimiliki oleh beberapa produsen busana batik yang berbeda. Untuk itu diperlukan standarisasi ukuran busana batik yang sesuai dengan antropometri tubuh. Metode pendekatan antropometri perhitungan persentil digunakan untuk mengetahui standar ukuran pakaian kemeja laki-laki masyarakat Bangkalan dan nilai aggregate loss untuk mengetahui apakah ukuran yang didapat tersebut dapat digunakan untuk acuan standar antropometri kemeja laki-laki masyarakat Bangkalan. Kata kunci : Antropometri, kemeja batik, persentil.

ABSTRACT Indonesia has a diverse cultural heritage and still exists today, including batik. Batik is made to be used as clothing and is a characteristic for Indonesian people. Batik has experienced a rapid development and interest in batik clothing from among children to adults. This development is not matched by the standard sizes that are owned by several different batik fashion manufacturers. For this reason, it is necessary to standardize batik clothing sizes that are in accordance with body anthropometry. The percentile calculation anthropometric method was used to determine the standard size of Bangkalan male shirt clothing and the aggregate loss value to determine whether the size obtained can be used to reference the standard anthropometric shirt of the Bangkalan community. Keywords: Antropometry, batik shirt, percentile.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal