Contoh pemberian beasiswa yang tidak tepat sasaran adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang memiliki kerabat dekat dengan pihak kampus beasiswa walaupun tidak memenuhi prasyarat. Oleh karena itu supaya hal tersebut tidak terjadi perlu dibuat sebuah sistem penentuan penerima beasiswa dengan harapan dapat memilih penerima beasiswa secara lebih akurat dan tepat sasaran, serta dapat memaksimalkan waktu dalam proses pemilihan. Sistem ini menerapkan penggabungan metode SAW dan TOPSIS sebagai solusi pendukung pengambil keputusan dan diharapkan dapat menentukan alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan yakni : IPK, penghasilan orangtua, jumlah tanggungan orangtua, tunggakan biaya kuliah, semester, prestasi/organisasi. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan menghasilkan nilai akurasi rata-rata selama lima tahun data percobaan dengan metode SAW dan TOPSIS adalah 88,4%, serta sistem ini dapat memproses 73,2% lebih cepat dibandingkan dengan perhitungan manual atau setara dengan 6 sampai 8 hari.

Examples of scholarship that is not right on target are granting scholarships to students who have close relatives with the campus although it did not meet the prerequisites. Therefore, so that it does not happen need to be made a system of determination of scholarship recipients in the hope of being able to select the recipients more accurately and appropriately, and can maximize the time in the selection process. The system incorporates SAW and TOPSIS methods as a decision support solution and is expected to determine the best alternative based on predetermined criteria: GPA, parent income, parent dependent amount, tuition arrears, semester, achievement / organization. From the experimental results that have been done to produce the average accuracy value for five years experimental data with SAW and TOPSIS method is 88.4%, and this system can process 73.2% faster than the manual calculation or equivalent to 6 to 8 day.