Detail Karya Ilmiah

  • PEMILIHAN CALON ATLET TANDING PENCAK SILAT KATAGORI PUTRA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS : PENCAK SILAT PSHT)
    Penulis : WILDAN ROMADHONI SANTOSO
    Dosen Pembimbing I : SIGIT SUSANTO PUTRO, S.Kom., M.Kom
    Dosen Pembimbing II :ACHMAD JAUHARI, S.T., M.Kom
    Abstraksi

    Pencak silat merupakan salah satu budaya asli bangsa indonesia. Namun yang menjadi juara umum cabang pencak silat tidak lagi di dominasi Indonesia. Oleh karena itu untuk dapat bersaing dengan perguruan lain ataupun atlet luar negeri perlu adanya seleksi yang ketat dari masing-masing daerah. Untuk mengetahui potensi siswanya pelatih melakuan instrumen tes dengan mengukur kemampuan siswanya yang memiliki kondisi fisik dan keterampilan yang lebih baik dan di jadikan atlet. Terdapat 22 kriteria yang di gunakan untuk seleksi calon atlet tanding. Bobot yang digunakan berdasarkan pelatih. Dibangunlah sebuah sistem yang dapat memudahkan pelatih meranking siswa yang memiliki peringkat lebih tinggi untuk mengikuti pelatihan khusus dan akan di kirim ke cabang dari masingmasing kelasnya. Penelitian ini menggunakan metode TOPSIS untuk perengkingan siswa dan dipilih sesuai kebutuhan. Pengujian dilakukan dengan sistem dan membandingkan hasil pertandingan dari 12 sesi pertandingan yang terdiri dari kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D dengan banyak calon atlet 42 siswa, dengan hasil tingkat kesesuaian sebesar 66.67% yang menunjukan bahwa sistem pendukung keputusan dapat digunakan sebagai seleksi calon atlet tanding katagori putra.

    Abstraction

    Pencak silat is one of the indigenous cultures of the Indonesian nation. However, being the overall champion of the pencak silat branch was no longer dominated by Indonesia. Therefore to be able to compete with other universities or foreign athletes there needs to be a rigorous selection from each region. To find out the potential of the coach's students to do a test instrument by measuring the ability of their students who have better physical and skill conditions and become athletes. There are 22 criteria used for the selection of potential athletes. The weight used is based on the coach. A system is built that can make it easier for trainers to rank students who have higher rankings for special training and will be sent to branches of each class. This study uses the TOPSIS method for student cracking and is chosen as needed. Testing is done by the system and compares the results of matches from 12 match sessions consisting of class A, class B, class C and class D with many prospective athletes 42 students, with the results of the suitability level of 66.67% which indicates that the decision support system can be used as a selection prospective male rival athletes.

Detail Jurnal