Detail Karya Ilmiah

  • Pengaruh Transport Sedimen Terhadap Perubahan Garis Pantai Di Pantai Utara Kabupaten Bangkalan
    Penulis : Hanifatuz Zahirah Efendi
    Dosen Pembimbing I : Makhfud Efendy
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian tentang transport sedimen yang dilaksanakan di salah satu perairan yang terdapat di Pulau Madura, tepatnya yaitu perairan utara Bangkalan menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih dala. Terdapat isuisu mengenai mundurnya garis pantai dan penambahan daratan sebagai akibat dari transportasi sedimen diantaranya yaitupendangkalan, abrasi, dan erosi. Metode yang digunakan pada penelitian iniadalah Metode Buchanan untuk mengetahui jenis sedimen dan dapat diketahui jenis sedimennya yaitu silt/lumpur. Jumlah transportasi dihitung berdasarkan rumus CERC dimana Jumlah angkutan sedimen tertinggi terdapat pada Tahun 2018 di titik 10 dan 11 dengan nilai ratarata sebesar 3585.57 m3/tahun, sedangkan jumlah angkutan sedimen terendah terdapat pada titik 14 dengan besaran nilai rata-rata yaitu 4.74465 m3/tahun. Jumlah angkutan sedimen tertinggi terdapat pada Tahun 2014 di titik 5 dan 6 dengan nilai rata-rata sebesar 3642.24 m3/tahun, sedangkan jumlah angkutan sedimen terendah terdapat pada titik 13 dengan besaran nilai rata-rata yaitu 12.9018 m3/tahun.Pada garis pantai pesisir Utara Bangkalan dapat diketahui luasan perubahan garis pantai Pesisir Utara Bangkalan dari tahun 2014 hingga 2018 yaitu akresi sebesar 1072.912 m2, sedangkan abrasi sebesar 702.070. m2. Perubahan tersebut berbeda nyata dimana di daerah Bancaran terjadi penambahan atau mengendapan sedimen ataupun biasa disebut akresi. Selain di Bancaran, akresi juga terlihat di daerah Arosbaya dan Klampis (Desa Tobbadung). Sedangkan abrasi dapat diketahui dari digitasi garis pantai bahwa di daerah Desa Ko’ol, Kecamatan Klampis, Desa Lajing Kecamatan Arosbaya. Kata Kunci:Transport sedimen, garis pantai, parameter hidrooseanografi, sedimen

    Abstraction

    Research on sediment transport carried out in onethe waters found on Madura Island, precisely the waters north of Bangkalan, become something interesting to study more in. There are issues regarding the shoreline retreat and the addition of land as a result of sediment transportation including siltation, abrasion and erosion. The method used in this study is the Buchanan Method to find out the type of sediment and the type of sediment that can be known is silt / mud. The amount of transportation is calculated based on the CERC formula where the highest amount of sediment transport is in 2018 at points 10 and 11 with an average value of 3585.57 m3 / year, while the lowest amount of sediment transport is at point 14 with an average value of 4.74465 m3 / year. The highest amount of sediment transport is found in 2014 at points 5 and 6 with an average value of 3642.24 m3 / year, while the lowest amount of sediment transport is at point 13 with an average value of 12.9018 m3 / year. On the coastline of North Bangkalan, it can be seen that the extent of the change in the coastline of North Coastal Bangkalan from 2014 to 2018 is accretion of 1072,912 m2, while abrasion is 702,070. m2. These changes differ significantly where in the Bancaran area there is an addition or sedimentation of sediments or commonly called accretion. In addition to Bancaran, accretion is also seen in the regions of Arosbaya and Klampis (Tobbadung Village). While abrasion can be seen from digitizing the coastline in the area of Ko'ol, Klampis District, Lajing, Arosbaya District. Key Word:Sediment transport, shoreline, hydrooseanographic parameters, sediment

Detail Jurnal