Detail Karya Ilmiah

  • STUDI KERENTANAN WILAYAH DAN KETAHANAN MASYARAKAT PESISIR KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN MALANG TERHADAP BENCANA TSUNAMI
    Penulis : Syafrianida Anwar
    Dosen Pembimbing I : Dr. Zainul Hidayah S.Pi., M.App.,Sc
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Kepulauan Indonesia berada di jalur lempeng tektonik subduksi, keberadaan proses subduksi ini menyebabkan kepulauan Indonesia rentan terhadap gempa bumi baik kekuatan rendah maupun tinggi. Tabrakan atau lempeng bergeser yang keras disertai dengan gempa bumi di wilayah lautan akan berpotensi tsunami. Pesisir Selatan Malang adalah salah satu daerah yang rawan tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan wilayah dan ketahanan masyarakat pesisir Kecamatan Gedangan, Malang terhadap tsunami. Metode yang digunakan dalam penentuan kelas kerentanan adalah dengan metode overlay tertimbang dengan empat elemen, yaitu kerentanan ketinggian tanah, kemiringan lereng, jarak dari pantai dan jarak dari sungai. Dalam hasil komprehensif menunjukkan kerentanan sangat rendah 188,63 Ha, rendah 7470,46 Ha, menengah 1026,63 Ha, tinggi 649,72 Ha, dan sangat tinggi 201,38 Ha, dengan total area 9536,84 Ha. Metode yang digunakan dalam penentuan ketahanan masyarakat menggunakan CCR (Coastal Community Resilience). Metode CCR adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan membagikan kuesioner dan skoring. Elemen resistensi CCR terdiri dari kehidupan pemerintah, sosial dan ekonomi, pengelolaan sumber daya pesisir, desain struktural dan penggunaan lahan, pengetahuan tentang risiko, peringatan dan evakuasi, respons darurat, dan pemulihan setelah bencana. HASIL elemen resistensi yang di bawah standar (3) adalah elemen pemerintah (2,62), kehidupan sosial dan ekonomi (2,66), desain struktur dan penggunaan lahan (2,51) dan pemulihan bencana (2,35). Maka dari itu perlu adanya rekomendasi untuk meningkatkan elemen ketahanan masyarakat sehingga sesuai dengan standar.

    Abstraction

    The Indonesian archipelago is on track subduction tectonic plates, the existence of this subduction process causes the Indonesian archipelago is prone to earthquakes both low and high strength. Collisions or harsh shifting plates accompanied by an earthquake in the ocean area would pose a potential tsunami. South Coastal Malang is one of the areas prone to tsunamis. This study aims to determine the vulnerability of the area and the resilience of coastal communities Gedangan subdistrict, Malang against tsunami. The method used in the determination of the class of vulnerabilities is by the method weighted overlay with the four elements, namely the vulnerability of the land elevation, slope, distance from the beach and the distance from the river. In the comprehensive results indicate very low susceptibility 188.63 Ha, 7470.46 Ha low, medium 1026.63 Ha, 649.72 Ha high, and very high 201.38 Ha, with a total area of 9536.84 Ha. The method used in the determination of community resilience using CCR (Coastal Community Resilience). CCR method is a method that is performed to determine communities' resilience in the face of disaster by distributing questionnaires and scoring. CCR resistance element is composed of government, social and economic life, coastal resource management, structural design and land use, knowledge of the risks, warning and evacuation, emergency response, and recovery after a disaster. RESULTS resistance element that is below standard (3) is a government elements (2,62), social and economic life (2.66), the design of the structure and land use (2.51) and disaster recovery (2.35). Thus the need for recommendations to improve community resilience element so that in accordance with the standards

Detail Jurnal