Detail Karya Ilmiah
-
pengembangan produk nasi jagung madura instan menggunakan metode value engineeringPenulis : muhamad khoirun nasikinDosen Pembimbing I : khoirul hidayat, ST. MTDosen Pembimbing II :rakhmawati, STP. MTAbstraksi
Jagung mempunyai nama latin Zea mays L. dan merupakan makanan pokok kedua setelah nasi. Hasil panen jagung di Kabupaten bangkalan pada tahun 2017 sebanyak 132.602,13 ton dari 62.745 Ha. Banyaknya panen jagung yang ada maka perlu adanya suatu pengembangan produk untuk membuat nilai jual jagung lebih tinggi. Pengembangan produk perlu dilakukan agar produk yang sudah ada akan terus terbarukan dan berkembang sesuai dengan berkembangnya zaman. Salah satu metode pengembangan produk adalah metode value engineering. Metode value engineering merupakan metode dimana kita membut suatu produk yang berkualitas dengan menggunakan biaya minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari alternatif apa saja yang bisa diterapkan pada produk nasi jagung madura instan serta menentukan alternatif terbaik nasi jagung madura instan menurut keinginan konsumen. Ada 5 alternatif terpilih yang memiliki nilai performansi tertinggi. alternatif pertama dengan kode A3B1C2D2 dengan jumlah nilai performansi sebesar 706.442, alternatif ke-dua dengan kode A3B1C2D3 dengan jumlah nilai performansi sebesar 691.323, alternatif ke-tiga dengan kode A2B1C2D2 dengan jumlah nilai performansi sebesar 687.463, alternatif ke-empat dengan kode A1B1C2D2 dengan jumlah nilai performansi sebesar 685.665 dan alternatif yang terakhir atau ke-lima dengan kode A2B1C3D3 dengan jumlah nilai performansi sebesar 672.344. Alternatif 1 merupakan alternatif terpilih dengan nilai performansi sebesar 706.442 dan memiliki nilai sebesar 1,093. Dimana alternatif nasi jagung madura instan keinginan konsumen adalah nasi jagung madura instan dengan harga Rp.7000 – Rp.7999, menggunakan kemasan plastik PP, dengan ukuran granula 30 mesh dan dengan berat bersih sebanyak 300 gr. Kata Kunci : Nasi jagung madura instan, Value engineering, performansi
AbstractionCorn has the Latin name Zea mays L. and is the second staple food after rice. The yield of corn in Bangkalan Regency in 2017 was 132.602,13 tons from 62,745 hectares. The number of corn harvests is necessary to develop a product to make the sale value of corn higher. Product development needs to be done so that existing products will continue to be renewable and develop in accordance with the times. One method of product development is the value engineering method. The value engineering method is a method where we manufacture a quality product using minimum costs. The purpose of this research is to look for any alternatives that can be applied to instant Madura corn rice products and determine the best alternative for instant Madura corn rice according to the wishes of consumers. There are 5 alternatives chosen that have the highest performance value. the first alternative is A3B1C2D2 code with a total performance value of 706,442, the second alternative is A3B1C2D3 with a total value of 691,323, the third alternative is A2B1C2D2 with a total performance value of 687,443, the fourth alternative is A1B1C2D2 with a total performance value of 685,665, and the last alternative or fifth alternative with A2B1C3D3 code with a total performance value of 672,344. Alternative 1 is the chosen alternative with a performance value of 706,442 and a value of 1,093. Where is the alternative of instant madura corn rice consumers want is instant madura corn rice at a price of Rp.7000 - Rp.7999, using PP plastic packaging, with a granular size of 30 mesh and with a net weight of 300 gr. Keywords: Nasi jagung madura instan, Value engineering, performansi